Mohon tunggu...
Safirah Putri
Safirah Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Airlangga

Hobi saya membaca serta menulis apapun yang terlintas dipikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Angka Pengangguran yang Disebabkan oleh Minimnya Lapangan Pekerjaan Era Bonus Demografi

22 Agustus 2023   23:36 Diperbarui: 22 Agustus 2023   23:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa dekade terakhir, fenomena bonus demografi telah menjadi fokus perhatian di banyak negara. Bonus demografi merujuk pada situasi di mana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dalam suatu negara lebih besar daripada populasi usia dependen (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Namun, ironisnya, meskipun adanya potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh bonus demografi, banyak negara mengalami peningkatan angka pengangguran yang mengkhawatirkan. Salah satu faktor utama yang menyebabkan masalah ini adalah minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia.

Dalam era bonus demografi, seharusnya terjadi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat karena adanya banyak tenaga kerja yang produktif. Namun, tantangan ini mengisyaratkan bahwa sekadar memiliki jumlah penduduk usia produktif yang besar saja tidak cukup untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Masalah ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, perubahan struktur ekonomi dapat mempengaruhi lapangan pekerjaan yang tersedia. Dalam beberapa kasus, pertumbuhan ekonomi tidak selalu diimbangi oleh pembukaan lapangan pekerjaan yang cukup. Seiring dengan perkembangan teknologi dan otomatisasi, beberapa sektor industri mengalami transformasi signifikan. Pekerjaan yang dulu manual dan memerlukan banyak tenaga kerja manusia sekarang bisa dilakukan dengan bantuan mesin dan teknologi canggih. Akibatnya, lapangan pekerjaan dalam sektor-sektor tertentu menjadi berkurang, meninggalkan lulusan baru dan angkatan kerja yang mencari pekerjaan tanpa banyak peluang.

Kedua, pendidikan dan keterampilan juga menjadi faktor penting dalam menghadapi tantangan ini. Perubahan tuntutan pasar kerja yang semakin dinamis membutuhkan lulusan dan pekerja yang memiliki keterampilan yang sesuai. Namun, kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan dengan kebutuhan pasar kerja seringkali menjadi masalah serius. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan bagi individu untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka.

Ketiga, sektor informal dan ekonomi berbasis pengetahuan bisa menjadi jalan keluar yang menjanjikan. Mendorong pertumbuhan sektor informal dan mempromosikan ekonomi berbasis pengetahuan dapat memberikan peluang kerja bagi mereka yang sulit masuk ke dalam sektor formal. Namun, upaya ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, dalam mengembangkan pelatihan keterampilan dan infrastruktur yang mendukung.

Kondisi tersebut diperparah oleh kurangnya investasi dalam sektor-sektor yang berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan. Investasi tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Regulasi yang kompleks, birokrasi yang berbelit, serta kurangnya insentif bagi investor sering kali membuat potensi investasi sulit direalisasikan.

Dalam menghadapi tantangan pengangguran yang disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan dalam era bonus demografi, solusi yang holistik perlu diadopsi. Pemerintah perlu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sambil mengembangkan kebijakan yang mendukung pendidikan dan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pasar kerja. Peningkatan kolaborasi antara sektor pendidikan, industri, dan pemerintah juga penting untuk memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang relevan, mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi yang ditawarkan oleh fenomena ini.

Dalam kesimpulannya, meningkatnya angka pengangguran yang disebabkan oleh minimnya lapangan pekerjaan di era bonus demografi adalah masalah serius yang harus ditangani dengan serius pula. Tantangan ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan, untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan. Dengan langkah yang tepat, potensi bonus demografi dapat diubah menjadi peluang nyata untuk menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Referensi: https://www.kompasiana.com/anindhitasalsabilarosya1397/64e4cb3b18333e51020d2e72/meningkatnya-angka-pengangguran-dikarenakan-minimnya-lapangan-pekerjaan-di-era-bonus-demografi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun