PendahuluanÂ
Staphylococcus aureus adalah bakteri yang bisa hidup di kulit manusia, tetapi bisa menyebabkan keracunan jika masuk ke makanan. Bakteri ini menghasilkan racun yang tidak rusak meskipun makanan sudah dipanaskan. Racun tersebut bisa menimbulkan gejala seperti muntah dan sakit perut beberapa jam setelah makanan dikonsumsi. Karena itu, bakteri ini menjadi masalah penting dalam keamanan pangan (Lestari et al., 2024).
Penelitian di Padang menemukan bahwa jajanan sekolah seperti gorengan mengandung S. aureus dalam jumlah yang cukup tinggi (Aprilika & Advinda, 2025). Begitu juga pada makanan tradisional seperti cireng di Banyumas, ditemukan banyak sampel yang positif terkontaminasi (Gunawan et al., 2022). Hal ini menunjukkan bahwa makanan yang sering dikonsumsi anakanak pun bisa menjadi sumber bahaya. Kondisi ini menjadi perhatian karena banyak makanan dijual tanpa pengawasan kebersihan.
Kontaminasi Staphylococcus aureus umumnya terjadi karena tangan kotor, alat masak yang tidak bersih, atau penyimpanan makanan yang sembarangan. Penjual makanan yang tidak menjaga kebersihan bisa menyebarkan bakteri ini ke makanan. Proses pembuatan makanan rumahan seperti cireng juga sering dilakukan tanpa memperhatikan sanitasi. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk menjaga kebersihan agar makanan tetap aman dikonsumsi(Lestari et al., 2024).
PembahasanÂ
Karakteristik dan Klasifikasi Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang berdiameter 0,5-1 mm , fakultatif anaerob artinya dapat hidup dengan atau tanpa oksigen, memiliki bentuk kokus yang berkelompok, berpasangan dan terkadang berantai pendek. Staphylococcus aureus tidak memiliki spora, dan tidak bergerak. Bakteri Staphylococcus aureus terdapat di nares anterior dan perineum manusia. S. aureus dapat bertahan berbulan-bulan di permukaan sehingga tangan menjadi vektor utama untuk transmisi S. aureus (Rahmautami et al., 2022).
Dalam taksonomi, Staphylococcus aureus tergolong ke dalam Domain Bacteria, Filum Firmicutes, Kelas Bacilli, Ordo Bacillales, Famili Staphylococcaceae, dan Genu Staphylococcus. Pada media selektif Mannitol Salt Agar (MSA), ia dapat memfermentasi manitol sehingga koloni dan warna medium berubah menjadi kuning keemasan, ciri kha identifikasinya. Produksi pigmen karoten membuat koloni S. aureus tampak berwarna cerah, membedakannya dari spesies Staphylococcus lain seperti S. Epidermidis. Identifikasi mikrobiologis biasanya dilakukan menggunakan uji katalase, koagulase, DNase, serta pengamatan karakter koloni pada agar selektif (Windria et al. 2023).
Ancaman dari Makanan yang Tercemar Staphylococcus aureus