Mohon tunggu...
Safira AnditaSari
Safira AnditaSari Mohon Tunggu... Jurnalis - Andita

i'm more than just a woman in a scarf

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tugas Individu 3 Kelompok 17: Safira Andita sari

19 Agustus 2019   20:30 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:56 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Esai Isu Kedokteran 

 Pemberian ASI Yang Bukan Berasal Dari Ibu Kandung

Oleh : Safira Andita Sari

Air susu ibu sangat diperlukan bagi bayi dan balita, biasanya pemberian ASI dilkukan sampai usia 6 bulan. Air susu ibu sangat baik bagi bayi karena mengandung banyak nutrisi yang kompleks seperti protein, lipid, dan karbohidrat karena komponen komponen penting inilah air susu ibu sangat penting bagi asupan bayi maupun ketahanan imun sang bayi.(1) 

ASI juga mengandung banyak sekali molekul bioaktif yang sanget penting hubungannya dengan ketahanan terhadap infeksi, imun, perkembangan organ, dan lain sebagainya.(2)  Kandungan dalam ASI seperti lactoferrin, -lactalbumin, membrane protein lemak susu globule ,dan osteopontin lah yang menunjang bayi dalam pembentukan imun.(3)

Namun, apa yang terjadi bila ibu kandung tidak punya nutrisi yang cukup dalam memberikan ASI kepada bayi? Beberapa orang memilih untuk membeli ASI dengan berbagai cara atau menitipkan anaknya kepada orang lain agar diberi air susu. Isu ini menimbulkan beberapa pro dan kontra apakah pemberian air susu ibu aman dilakukan untuk kesehatan bayi.


Prosedural pemeberian air susu oleh donor juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Banyak kriteria yang harus dipenuhi sebagai seorang donor. Beberapa orang beranggapan pemberian air susu ibu bukan dari ibu kandung dapat meneyebarkan bakteri dan virus yang tidak diketahui ke dalam tubuh sang bayi.

Di Indonesia sendiri, tidak ada peraturan yang jelas mengenai bagaimana prosedural pemberian ASI yang jelas. Tidak menyangkal adanya bahwa ketakutan-ketakutan akan resiko tersebut memang benar. Infeksi, khususnya yang berkenaan dengan virus seperti Cytomegalovirus ( salah satu anggota virus herpes) atau HIV mungkin dapat tersalur dari donor. Namun, hal tersebut juga dapat dicegah dengan melakukan prosedur pasteurisasi pada air susu donor.4

WHO (world health organization) sendiri juga sudah mengatakan bahwa apabila tidak tersedia air susu pada ibu kandung, pemberian air susu dari donor adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan. Sebagian besar nutrisinya memang hampir sama, apabila berbicara tentang makronutrsi. Hal ini juga untuk mencegah kematian sang bayi akibat faktor ibunya yang tidak memiliki cukup nutrisi sehingga tidak menghasilkan ASI.5

Menurut studi yang dilakukan di Duchess of Kent Hospital (Sandakan, Sabah, Malaysia) dari bulan Januari 2009 hingga Desember 2010, 48 bayi mendapatkan donor ASI, 42 diantaranya berasal dari bangsal perawatan khusus dan 6 sisanya dari bangsal anak.6 60% dari bayi-bayi tersebut terlahir premature dengan disertai berbagai macam penyakit. 

Namun, hanya 2 bayi saja yang meninggal bukan karena pemberaian donor ASI tersebut melainkan karena penyakit yang dideritanya.6 Justru itulah, pemberian ASI sangat baik diberikan kepada bayi yang terlahir prematur mengingat ibu kandung tidak dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan nustrisi sang bayi melalui ASI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun