Masa pendaftaran capres dan cawapres 2019 sudah tinggal menghitung hari, Agustus mendatang. Sebulan kemudian, September 2018 capres maupun cawapres yang akan bertarung bakal ditetapkan.
Hingga saat ini, ada dua nama yang santer terdengar di telinga publik akan mencalonkan diri sebagai presiden, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Ya, sejarah Pilpres 2014 sepertinya akan terulang kembali di Pilpres 2019 mendatang.
Namun, persoalannya, kedua kandidat capres tersebut masih digalaukan dengan pencarian sosok siapa yang pas dan cocok untuk dijadikan sebagai pendamping. Semuanya masih gamang.
Meski demikian, sederet nama bakal cawapres yang akan mendampingi kedua calon pun bermunculan. Mulai dari ahli di bidang ekonomi, tokoh islam, hingga kalangan TNI/Polri.
Dari sekian banyak nama kandidat cawapres yang muncul, ada kabar mengejutkan yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat publik. Kabar tersebut, yakni tentang nama Jendral Budi Gunawan yang kerapkali muncul dalam beberapa hasil survei sebagai calon potensial pendamping Jokowi. Tentu, kabar ini tidak boleh dipandang sebelah mata karena memperoleh hasil survei yang cukup tinggi.
Lulusan Akpol tahun 1983 ini merupakan tokoh kepolisian Indonesia yang cukup disegani dan sejak tanggal 9 September 2016 lalu menjabat sebagai Kepala BIN ke-16 sampai sekarang. Sebelumnya, Budi Gunawan juga pernah menjabat sebagai Wakapolri mendampingi Jenderal (purn) Badrodin Haiti sejak 22 April 2015.
Bermodal jiwa kharismatik, tegas, dan peduli telah mengantarkan sosok Budi Gunawan meraih karir yang gemilang. Segudang prestasi dan karya terus didedikasikan untuk kepentingan bangsa dan negara. Selain itu, kedekatan dengan Jokowi dan PDIP juga dianggap sebagai daya tarik tersendiri.
Budi Gunawan adalah tokoh intelijen. Ada banyak tokoh dunia yang memiliki latar belakang intelijen kemudian sukses menjadi presiden. Salah satunya adalah Vladimir Putin. Mantan petinggi KBG (Komite Keamanan Negara) itu, kini sukses menjadi Presiden Rusia dan menjadi salah satu tokoh yang disegani dunia. Berkaca pada rekam jejak Putin, bukan tidak mungkin Budi Gunawan juga sukses menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
Selain itu, Budi Gunawan juga bukan merupakan politisi atau kader partai politik. memilih Gudi Gunawan adalah cara terbaik untuk menetralisir kecemburuan sosial antar partai koalisi pemerintah. Cara ini cukup efektif sebagaimana SBY di periode keduanya dulu menunjuk Boediono sebagai wapresnya. Di saat masing-masing partai koalisi mengajukan nama, SBY memilih nama tokoh non politisi. Akhirnya, semuanya diam dan manut tanpa aksara, sami'na wa atha'na.
Salam dua periode__
JoDi (JOkowi-buDI Gunawan)
