Mohon tunggu...
Saffanah Lubis
Saffanah Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas pendidikan Indonesia

Hobi suka membaca dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Nusantara sebagai Ikon Pariwisata di Kota Bandung

8 Mei 2024   11:21 Diperbarui: 8 Mei 2024   11:53 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
heritageresindence.id

Sektor pariwisata berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi daerah, pertumbuhan pariwisata mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar yang berdekatan dengan lokasi wisata. Akibatnya, sektor pariwisata memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian lokal. Menurut Hermawanti (2023), Jawa Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang sektor pariwisatanya terus berkembang. 

Salah satu kota terkenal di Jawa Barat, Bandung, menarik banyak turis domestik dan asing. Hal tersebut dikarenakan Bandung mempunyai banyak tempat wisata beragam dan salah satu kota besar yang mempunyai peran multifungsi (Nurwitasari, 2016), tak heran juga, kota ini dijuluki kota Kembang karena warna-warni budayanya yang semarak bak kelopak bunga yang mekar. Di sini, wisatawan bisa menemukan beragam pengalaman unik.  mulai dari menikmati keindahan alam, mengunjungi objek wisata buatan, berwisata belanja, hingga menjajal kuliner khasnya. Memang hampir setiap minggunya, terutama saat liburan panjang tiba, Bandung selalu diserbu wisatawan dari Jakarta dan kota-kota lain di sekitarnya. Daya tariknya sangat kuat sehingga sulit diabaikan. oleh wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung menunjukkan besarnya potensi produk pariwisata bagi pengembangan dan peningkatan struktur perekonomian daerah (Nurdiansyah et al, 2023). Sektor pariwisata seperti akomodasi, makanan dan minuman, biro perjalanan, hiburan dan rekreasi, bisnis, jasa komunikasi dan informasi, transportasi, dan utilitas pasti akan berkembang karena peluang ini. semua bertujuan untuk mencapai kesetaraan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal (Zusnita, 2015).

Di antara beragam daya tarik wisata Kota Bandung, kuliner Nusantara menjadi ikon  tersendiri yang wajib dicoba, karena perjalanan wisata tidak lengkap tanpa menjajal kuliner setempat. Menurut Choe & Kim (2018) mendefinisikan wisata kuliner sebagai perjalanan yang tujuan utamanya adalah untuk makan. Salah satu yang wajib dicoba adalah makanan khas sunda. Bagi para pelancong yang mengunjungi Bandung, mencicipi kuliner Nusantara adalah pengalaman wajib yang tak terlupakan. Kota kembang ini menawarkan aneka ragam hidangan tradisional yang menggugah selera, mencerminkan kekayaan budaya Nusantara yang tertanam dalam setiap gigitannya. Seperti disebutkan dalam jurnal “Home Economics Journal” oleh Harsana, et al (2018) Keberagaman makanan tradisional sangat mendukung perwujudan makanan tradisional sebagai daya tarik wisata kuliner. Makanan tradisional merupakan cerminan identitas suatu daerah, dan Bandung dengan bangga mempersembahkan kuliner nusantara  dengan rasa yang begitu kaya dan beragam. Menurut Cohen dan Avieli (2004) menyelidiki ketertarikan wisatawan terhadap makanan lokal melalui Inovasi makanan tradisional. Diperlukan kreativitas dalam menyusun produk pangan dengan menggunakan bahan-bahan alami  untuk menciptakan orisinalitas dan keunikan.

Salah satu ikon kuliner Nusantara di Bandung yang populer adalah Surabi. Sebagaimana dikatakan oleh  Adzkiyak, M.A., (2020:190) Kota Bandung merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menawarkan beragam sajian kuliner tradisional dan Salah satu jajanan tradisional khas kota ini adalah kue Surabi. Surabi merupakan jajanan pasar yang berbahan dasar tepung beras, telur dan air kelapa yang dimasak dengan cara dipanggang. Makanan ini merupakan ciri khas kota Bandung dan sangat digemari saat ini dengan berbagai inovasi rasa (Hidayat & Riyanti, 2021). Cita rasa yang manis  bercampur gurih menjadi rasa yang khas yang sulit ditolak oleh setiap lidah yang menikmatinya. Selain Surabi, Bandung juga terkenal dengan Nasi Timbel. Nasi Timbel merupakan nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang. Biasanya, nasi timbel disajikan dengan sejumlah lauk yang tak kalah menggugah selera.

Namun, wisata kuliner Nusantara di Bandung tidak hanya soal menikmati rasanya saja. Suasana tempat menikmatinya pun tak kalah penting. Di Bandung, Kita bisa mengunjungi restoran-restoran bernuansa etnik Nusantara lengkap dengan hiasan dan dekorasi yang menggambarkan kekayaan budaya Nusantara atau dengan nuansa keindahan alam yang menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pelancong.


Kuliner Nusantara Bandung tidak hanya memikat wisatawan domestik, tetapi juga menjadi incaran para pelancong mancanegara. Makanan memang salah satu aspek penting dalam berwisata, menurut penelitian Harsana & Triwidayati (2020), Makanan sebagai salah satu aspek kebudayaan suatu negara yang dapat menciptakan identitasnya. Artinya Para turis asing tertarik mengeksplorasi kuliner Nusantara untuk lebih memahami keberagaman budaya Indonesia terutama di Kota Bandung.

Menariknya, dengan mempromosikan kuliner Nusantara sebagai daya tarik wisata, Bandung secara tidak langsung turut melestarikan kearifan lokal dalam industri pariwisata. Wisata kuliner berbasis produk lokal dapat mendukung beberapa aspek seperti ekonomi, sosial dan lingkungan menuju pariwisata yang berkelanjutan di Kota Bandung, tidak heran jika Bandung menjadi tempat yang strategis untuk wisata kuliner.

Upaya melestarikan kearifan lokal melalui kuliner ini sejalan dengan konsep wisata kuliner itu sendiri, dimana menurut International Culinary Tourism Association (ICTA) dalam Harsana et al, (2018), wisata kuliner adalah pengalaman makan dan minum unik yang dilakukan setiap wisatawan. Dimana para pelancong mencari dan menemukan kuliner-kuliner yang unik dan enak tentunya di berbagai tempat di daerah Kota Bandung. Kota Bandung menawarkan berbagai macam pilihan lezat, dari masakan tradisional Sunda hingga hidangan klasik modern. Dengan demikian, identitas kuliner yang unik dan mengesankan adalah aset penting untuk setiap tujuan wisata kuliner yang sukses (Sukenti, 2014). Ini adalah salah satu bentuk yang menunjang keberlanjutan aspek ekonomi, sosial dan lingkungannya.

Pada akhirnya mengangkat kuliner Nusantara sebagai ikon pariwisata kota Bandung tidak hanya membuat wisatawan menikmati kelezatan makanannya saja. Lebih dari itu, kita juga diajak untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya Indonesia yang tertuang dalam setiap hidangan tradisional. Dengan mencicipi makanan Nusantara yang autentik, para pelancong terutama dari mancanegara bisa mempelajari budaya, sejarah, filosofi, hingga kearifan lokal yang terkandung di setiap gigitannya. Perpaduan antara kelezatan rasa, pengalaman berwisata, serta pemahaman budaya inilah yang membuat kuliner Nusantara Kota Bandung menjadi daya tarik tak terlupakan untuk para wisatawan. Wisata kuliner ini menjadi sarana yang sempurna untuk mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan, diikuti dengan pelestarian budaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun