Petarung. Itu ikrar yang diucapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tentang dirinya ketika awal dilantik. Menteri SYL siap bertarung dengan siapapun yang menghambat pembangunan pertanian.
Karakter pemimpin petarung adalah impian yang ditunggu bagi sektor pertanian Indonesia. Berani bertarung dengan mafia pangan. Tidak takut bertarung melawan kepentingan yang ingin mengalihfungsikan lahan pertanian.
Siap bertarung melibas pemain proyek pertanian. Tidak gentar bertarung menghadapi semua penghambat kemajuan pembangunan pertanian Indonesia. Mentan petarung merupakan harapan terpendam selama ini. Dan kini ada pada karakter Menteri SYL.
Sikap petarung itu kiranya bukan hanya retorika. Nyatanya; Menteri SYL telah berhasil membuktikannya ketika masih menjadi Gubernur Sulawesi Selatan. Kala itu. Sulawesi Selatan terdata mengalami kemajuan pesat di bidang pertanian.
SYL --saat masih menjabat Gubernur Sulawesi Selatan-- mendapat anugerah penghargaan dari Presiden SBY sebab prestasinya di bidang pertanian. Sulawesi Selatan mampu dengan baik menyuplai ketahanan pangan untuk 17 provinsi di Indonesia.
Sejak tahun 2008 hingga 2014, SYL berturut-turut menerima penghargaan. Dari mulai keberhasilannya meningkatkan produksi beras, penelitian pertanian sampai pelopor pembina ketahanan pangan.
Semua itu jelas mengartikan Menteri SYL memang berkarakter petarung. Sebab mental petarung yang melekat pada dirinya, Menteri SYL mampu membawa Sulawesi Selatan jadi provinsi terbaik di bidang pangan.
Tak ada ruang bagi mafia pangan untuk menggerogoti pertanian Sulawesi Selatan. Semua mafia pangan dilibas SYL saat di Sulawesi Selatan. SYL tak takut bertarung 'menggebuk' mafia pangan yang menghambat kemajuan pertanian Sulawesi Selatan. Hingga Sulawesi Selatan pun jadi daerah unggulan di sektor pertanian. Sebab jiwa petarung SYL.
Di Kementan, Menteri SYL kembali menegaskan dirinya adalah petarung. Semua demi kebaikan pertanian Indonesia. Untuk terwujudnya kecukupan pangan seluruh rakyat Indonesia. Jiwa petarung Menteri SYL memang amat dibutuhkan pada pertanian kita. Sehingga tak ada lagi musuh pembangunan pertanian.
