Mohon tunggu...
Saepullah
Saepullah Mohon Tunggu... Guru - Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Bersaing di Dunia Kerja bagi Penyandang Disabilitas dan Pernah Menderita Kusta

17 Juni 2021   21:46 Diperbarui: 17 Juni 2021   21:52 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angga Yuniar Memaparkan Kegiatan NLR (dok. KBR Indonesia)
Angga Yuniar Memaparkan Kegiatan NLR (dok. KBR Indonesia)
Tips yang diberikan oleh Muhammad Arfah sebenarnya ini juga berlaku untuk semua masyarakat Indonesia. Namun, bagi OYPMK ada sebuah rasa pengkucilan inilah yang sangat disayangkan. Lalu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi sikap bullying di masyarakat terhadap OYPMK. Angga Yuniar selaku Manager Proyek Inklusi Disabilitas, NLR Indonesia pun turut berbagi dalam acara tersebut yang bisa disaksikan secara langsung di live streaming Youtube KBR Indonesia.

1. Meningkatkan motivasi khusus kepada penderita kusta.

Nah, lagi-lagi berbicara tentang motivasi tentunya. NLR Indonesia ini memang salah satu LSM yang mendorong pemberantasan kusta dan inklusi bagi orang-orang dengan disabilitas termasuk karena kusta. Tak sia-sia program yang telah dilaksanan dan memberikan hasil yang baik. Salah satu bukti yaitu Muhammad Arfah yang bisa sukses mengatasi rasa sindiran dan berhasil menjadi seorang pekerja pada lembaga pemerintahan daerah.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat ke teman-teman yang pernah menderita kusta

Hal ini butuh perjuangan berat namun jika bersama-sama memahami tentu akanlah lebih mudah donk. Beberapa stigma salah di masyarakat yaitu bahwa penyakit kusta adalah penyakit kutukan atau penyakit tidak ada obatnya itu adalah sebuah kesalahan. Masyarakat perlu mendongkrak agar stigma yang salah tidak terulang kembali. Dorongan bagi masyarakat tentu saja akan meningkatkan motivasi dan semangat bagi para OYPMK.

3. Memahami bahwa setiap manusia adalah ciptaan Tuhan.

Nah, hal ini tidaklah boleh dibantah. Bahwa dalam sila pertama Pancasila juga telah jelas bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang berdasarkan Ketuhanan. Dengan memahami bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan, tentu saja ciptaan Tuhan adalah sudah sempurna. Menghina ciptaan Tuhan tentu saja akan menghina sang pencipta. Sebuah pemahaman ini jika diresapi dan dilaksanakan dengan pemahaman yang baik, maka stigma buruk terhadap para OYPMK akan berkurang dan hilang. Lalu, para disabilitas dan OYPMK pun bisa bersemangat dalam memperoleh penghidupan yang layak tentunya.

Tak ada yang salah dengan setiap manusia, baik disabilitas ataupun OYPMK. Jika memiliki keterampilan dan semangat dalam bekerja tentu menjadi hal yang baik dalam meningkatkan hasil yang baik dalam berkarya.

poster kegiatan (dok. KBR Indonesia)
poster kegiatan (dok. KBR Indonesia)
Ruang Publik KBR (dok. KBR Indonesia di Youtube)
Ruang Publik KBR (dok. KBR Indonesia di Youtube)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun