Mohon tunggu...
Saepul Alam
Saepul Alam Mohon Tunggu... Penulis

Geopolitics, Democracy, Activism, Politics, Law, and Social Culture.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dalang di Balik Hambatan Pembangunan Kilang

3 Oktober 2025   14:01 Diperbarui: 3 Oktober 2025   16:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kilang Minyak PT. Pertamina (Sumber Gambar: CNBC Indonesia)

Secara normatif, pembangunan kilang bukan hanya masalah teknis, melainkan soal kedaulatan bangsa. Energi adalah fondasi dari kemandirian ekonomi dan keamanan nasional. Selama Indonesia masih dikuasai oleh mafia migas, pejabat rente, dan kepentingan asing, kedaulatan energi hanya akan menjadi slogan kosong.

Sejarah panjang kegagalan membangun kilang harus dijadikan pelajaran bahwa tanpa reformasi mendasar, Indonesia akan terus terjebak dalam lingkaran rente dan ketergantungan.

Dengan demikian, bahwa mafia migas, pejabat korup penghisap rente, dan kepentingan asing merupakan aktor utama di balik tak kunjung terbangunnya kilang di Indonesia. Ketiganya saling berkelindan dalam menciptakan status quo yang merugikan rakyat dan negara.

Persoalan ini tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga pada aspek geopolitik, ketahanan nasional, dan masa depan energi Indonesia. Jalan keluar hanya dapat dicapai melalui keberanian politik, reformasi institusional, dan kesadaran nasional bahwa kedaulatan energi adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun