Mohon tunggu...
Maulana S.
Maulana S. Mohon Tunggu... SM Team

Maulana S adalah sosok yang sederhana. Ia bukan selebritas, bukan pula orang yang gemar pamer. Dalam kesehariannya, ia lebih suka menikmati waktu dengan cara yang tenang dan membumi. Salah satu hal yang paling ia nikmati adalah hobinya. Maulana suka menjelajah hal-hal baru di dunia digital, mulai dari utak-atik skrip PHP sederhana sampai mencari tahu cara kerja teknologi terkini. Tapi semua itu dilakukannya bukan untuk gaya-gayaan — murni karena rasa ingin tahu dan kepuasan saat berhasil menyelesaikan sesuatu dengan caranya sendiri. Di luar layar komputer, Maulana juga punya hobi menikmati musik dan aroma parfum lokal. Ia senang mencoba-coba wangi baru dan menemukan karakter dari tiap botol, seolah parfum punya cerita yang bisa ia tafsirkan sendiri. Hobi ini menjadi pelarian yang menyenangkan dari rutinitas. Kalau ditanya soal hiburan, Maulana tidak neko-neko. Nongkrong santai sambil ngopi, dengerin lagu lama, atau sekadar nonton YouTube sambil makan cemilan murah meriah sudah cukup buat bikin harinya terasa lengkap. Ia juga suka menyendiri sesekali, bukan karena antisosial, tapi karena merasa damai dengan keheningan. Bagi Maulana, hobi bukan tentang gengsi. Hobi adalah tempat di mana ia bisa jadi dirinya sendiri—apa adanya. Dan mungkin, itulah yang membuatnya begitu istimewa dalam kesederhanaannya.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Bandung Darurat Sampah? Ini Langkah Cepat dan Cerdas dari Pemkot!

9 Juli 2025   11:48 Diperbarui: 9 Juli 2025   11:48 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : /www.jabarprov.go.id

Bandung, 9 Juli 2025 -- Pemerintah Kota Bandung kembali menjadi sorotan setelah volume sampah yang menggunung di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Baladewa, Cicendo, memicu kekhawatiran warga. Kondisi TPS yang tidak tertata dan melebihi kapasitas dalam beberapa hari terakhir telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan media sosial.

Menanggapi keluhan tersebut, Pemkot Bandung bergerak cepat. Wali Kota Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar rapat koordinasi darurat bersama beberapa perangkat daerah, termasuk Dinas PUPR dan Satpol PP, untuk merumuskan langkah strategis jangka pendek dan panjang. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjawab keresahan warga serta menjaga kebersihan dan estetika kota.

Salah satu kebijakan cepat yang diambil adalah melakukan penataan ulang TPS Baladewa, termasuk pengaturan alur keluar-masuk armada angkut sampah agar lebih efisien. Selain itu, DLH mengerahkan tambahan petugas kebersihan dan kontainer sampah guna mengurangi penumpukan.

Namun, Pemkot tidak berhenti pada solusi sementara. Dalam jangka menengah hingga panjang, Wali Kota Bandung merencanakan penambahan unit insinerator (alat pembakar sampah ramah lingkungan) untuk mengurangi ketergantungan pada sistem pembuangan akhir yang selama ini menjadi beban utama TPS-TPS di kota Bandung. Teknologi ini dinilai mampu mempercepat penguraian sampah organik dan non-organik dengan emisi yang dikendalikan sesuai standar lingkungan.

"Penanganan sampah tidak bisa hanya bergantung pada TPS. Kita harus mendorong inovasi teknologi dan penguatan kolaborasi masyarakat," ujar Kepala DLH Kota Bandung, Yayan Rasyad. Ia menambahkan bahwa edukasi kepada warga tentang pemilahan sampah dari sumber juga akan kembali digalakkan melalui program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan).

Pemerintah Kota juga akan mengevaluasi zonasi dan kapasitas seluruh TPS di Bandung. TPS yang sudah tidak layak atau rawan konflik sosial akan dipindahkan atau direvitalisasi agar lebih sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar. Program "TPS Tematik", yaitu pengelolaan sampah berbasis komunitas dan edukasi, juga menjadi salah satu terobosan yang akan dilanjutkan dan diperluas di berbagai kecamatan.

sumber : /www.jabarprov.go.id
sumber : /www.jabarprov.go.id

Langkah-langkah tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pegiat lingkungan dan akademisi. Dosen Teknik Lingkungan ITB, Dr. Rina Hartati, menyatakan bahwa pendekatan multipihak yang diterapkan Pemkot Bandung sudah sejalan dengan prinsip tata kelola sampah berkelanjutan. "Tantangannya ada di konsistensi dan komitmen jangka panjang," ujarnya.

Masyarakat pun diimbau untuk tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, termasuk tidak membuang sampah sembarangan dan ikut memilah sampah dari rumah.

Dengan kombinasi aksi cepat, kebijakan terukur, dan dukungan masyarakat, Kota Bandung diharapkan mampu mengatasi persoalan sampah yang selama ini menjadi momok, sekaligus membangun kultur urban yang bersih dan sehat menuju Bandung yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun