Mohon tunggu...
salma diya
salma diya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mengawali sukses dengan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Edmund Husserl “Dalam Metode Fenomenologi”

22 November 2013   21:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:48 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Edmund Husserl membentuk karya-karyanya dalam membangun filsafat sangat sistematis dan ketat (rigorous), Karena menurut Husserl filsafat harus betul-betul mempunyai isi dan materi yang esensial serta memiliki metode yang bisa di pertanggung jawabkan baik secara ilmiah maupun filsafati.Yang dimaksud filsasafat tersebut bukan merupakan filsafat masa lalu yang lebih bersifat tradisional akan tetapi filsafat yang bersifat ilmurigorous karena tidak lain adalah fenomenologi. Maka dengan itu akan mampu membimbing para ilmuan untuk memurnikan konsep dan teori-teori pengetahuannya tersebut bisa dijadikan sebuah landasan yang kokoh bagi konsep dan teori berikutnya.Adapun ciri rigorous dari ilmu ini adalah lebih dekat pada ilmu deduktif seperti logika dan matematika.

Dalam konsep awal dari pandangan Edmund Husserl, dia memandang bahwa setiap manusia yang akan melakukan penelitian terhadap suatu objek maka semua kembali pada objek itu sendiri yakni peneliti harus melepaskan angan-angannya dalam fikirannya tersebut agar supaya tidak munculasumsi dasar dari peneliti (subjektif). Ajakan dari Edmund Husserl yakni kembali kepada benda atau realitasnya sendiri ( Zu den sachen selbst) maksud dari ini adalah kembali mencari dari yang sebenarnya yaitu realitas yang bersifat objektif (beracuan pada objek) atau disebut wende zum Gegenstand (kembali pada objek) karena semua prasangka subjek harus disimpan terlebih dahulu (reduksi eidetis). Sehingga dengan kembali pada objek,akan menemukan suatu fakta yang asli yang bersumber dari objek tersebut.

Edmund Husserl menguatkan radikalisme filsafati untuk kembali pada sumber atau realitasnya sendiri dengan kembalin pada objek dan menaruh terlebih dahulu yang bersifat subjek sehingga bebas dari segala perasangka karena diarahkan langsung pada esensi dari realitas tersebut.Pandangan Edmund Husserl bersifat duksi fenomenologis karena hakikat dari objek tersebut di dapat dari fenomena yang ada dan pengambilannya secara objektif.Sedangakan reduksi yang terakhir menurut Edmund Husserl adalah reduksi transendental maksutnya adalah esensi objek yang kembali pada objek akhirnya di kembalikan pada subjek artinya pandangan-pandangan atau yang dikemukakan dari kesadaran subjek juga menjadi pertimbangan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun