Mohon tunggu...
salma diya
salma diya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mengawali sukses dengan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

“Jean Paul Satre dengan Subjektifnya”

2 Desember 2013   08:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:26 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jean Paul Satre adalah seorang filsuf ydan pemikirannya berpusat pada Fenomenologi Dan Eksistensi manusia. Dia mengaku bahwa pemikirannya tersebut banyak dipengaruhi oleh fenomenologi Husserl dan Hiidegger sehingga dia menyebut dirinya adalah seorang fenomenolog. Adapun yang menjadi pemacu dari pandangannya adalah dua pemikiran dari kedua tokoh tersebut yaitu pertama menempatkan kesadaran pada titik nol dalam penyelidikannya dan keduakembali kepada realitasnya sendiri. Satere menolak pendapat Husserl karena kesadarannya diabaikan dan tidak dihubungkan dengan dunia akan tetepi satre dalam menggunakan fenomenologi secara lebih realistic karena satre menghubungkan kesadaran dengan dunia artinya femonomenologi satre lebih dekat dengan fenomenologi hermeneutic bukan hanya realistiknya saja.

Terdapat dua tema penting dalam filsafat satre yaitu kebebasan dan ada. Satre berkeinginan untuk mendamaikan anatara objek dan subjek, hal itu didorong oleh fundamentalnya tentang kebebasan diri subjek. Yang memandang manusia sebagai mahluk yang bebas sehingga menentang adanya objek luar. Kebebasan iti tidaklah sangat mudah karena ada dalam posisi yang sangat rentang yang kaitantannya dengan benda atau objek. Dan pesona benda tersebut sebenarnya jauh lebih menggoda dari pada kebebasa yang tidak menyenangkan sehingga satre menginginkan kebebasannya untuk melepas diri dari objek luar atau pesona benda-benda tersebut. Karena itulah sehingga mengantarkan satre memiliki pandangan dualistik asalannya karena pemikirannya tentang kebebasan dan tentang benda (subjektif dan objektif ) atau kebebasan da ada.

Adapun pemikirannya satre tentang subjektifnya sedikit banyak dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya yakni kakenya yang memiliki sifat keras kepala sebagai penentang gereja saat itu sehingga satre juga pernah menjadi seorang ateis dan memandang manusia adalah sia-sia serta tidak berguna dan memiliki keyakinan dengan adanya kebanggaan yang membawa satre pada humanism eksistensial yang menganggap manusia adala sebagai satu-satunya pusat dari realitas yang ada serta menentang adanya benda-benda dan mengahapus benda-benda tersebut dari kesadaran. sehingga satre juga menganggap bahwa benda-beda tersebut hanyalah sebagai pengahalang dalam kebebasan manusia.

Ada beberapa tema dalam penyelidikan satre tentang kesadaran diantaranya a) penolakan atas egotransendental Husserl dan interpretasi satre tentang fenomenologi eksistensi manusia b) kesadaran dan fenomenologi c) karakter negative kesadaran d) kebebasan e) kecemasan f) malafide.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun