Mohon tunggu...
Muhamad SaefulAbdurrohman
Muhamad SaefulAbdurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Muhamad Saeful Abdurrohman

Muhamad Saeful Abdurrohman, mahasiswa Pendidikan Bahasa Sunda UPI yang banyak sekali impian untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang baik dan terdidik. hehe..

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengasah Soft Skill Peserta Didik di SMP Karya Bhakti di Masa Pandemi

27 Juli 2021   12:00 Diperbarui: 27 Juli 2021   12:22 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa-siswi SMP Karya Bhakti sedang mengikuti pematerian mengenai mengasah soft skill. (dokpri)

Sudah hampir 1,5 tahun wabah covid-19 menyerang Indonesia. Akibatnya, semua pekerjaan dihentikan sementara dan melakukan pekerjaan di rumah termasuk dalam Pendidikan. Semua elemen-elemen mulai dari guru, peserta didik, dan orang tua terlibat dalam Pendidikan. Guru harus menyiapkan segala akses internet agar bisa tetap menjalankan kewajibannya sebagai pengajar, dan peserta didik sebagai pelajar. Tak hanya guru dan peserta didik, orang tuapun menjadi ikut serta dalam pendampingan anaknya.

Di dalam Pendidikan setidaknya memerlukan kecapakan yang berhubungan dengan keterampilan belajar, inovasi, keterampilan teknologi dan kreativitas. Keterampilan belajar dan inovasi mencakup pada pemikiran kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan komunikasi. Kemampuan seperti di atas dikenal dengan sebutan soft skill. Soft skill merupakan faktor penting yang dapat dipertimbangkan oleh banyak organisasi ataupun perusahaan. Dalam belajar kemampuan pengetahuan melalui hard skill saja tidak cukup, namun harus disertai dengan kemampuan soft skill.

“Memang  soft skill harus diasah supaya peserta didik bisa sukses nanti ketika berkarir, karena tak hanya nilai saja yang akan menjadi syarat kesuksesan tapi hard skill dan soft skill harus seimbang”, menurut Pak Nirwana salah satu guru SMP Karya Bhakti (Jum'at, 23 Juli 2021).

Kebutuhan dunia kerja dalam mengupayakan sumber daya manusia yang harus mempunyai kemampuan hard skill dan soft skill menjadi perhatian dalam pendidikan. Kebutuhan kemampuan soft skill harus terus diasah sejak masih sekolah. Pengembangan soft skill peserta didik tidak harus mata pelajaran tertentu, melainkan harus dilakukan pada semua mata pelajaran. Dalam pengembangannya, harus menjadikan proses pembelajaran sebagai tempat peserta didik untuk terus berkembang dan mengasah pada kemampuan soft skill peserta didik.

Adanya wabah yang saat ini kita alami membuat ruang asah soft skill jadi terbatas. Berinteraksi dengan orang lain sudah termasuk ke dalam soft skill sedangkan sekarang untuk berinteraksipun harus waspada dan terbatas juga. Oleh karena itu, guru dan orang tua harus bisa melihat bagaimana kemampuan soft skill peserta didik. Jika guru mungkin hanya bisa dilihat dari layar gawai atau laptop dan orang tua bisa langsung melihat bagaimana anaknya itu mengembangkan soft skill-nya.

Nah, sekarang apa saja sih komponen-komponen soft skill bagi peserta didik untuk masa depan.

  • Tanggungjawab

Ajari peserta didik untuk selalu bertanggungjawab atas apa yang ia perbuat. Hal ini agar dia menjadi orang yang sukses dan dihargai oleh orang lain. Mengambil resiko adalah salah satu tanggungjawab yang harus diajarkan oleh peserta didik. Seperti berkata jujur kepada guru atau orang tua dan bersikap adil dalam mengambil keputusan agar peserta didik terbiasa dengan bertanggung jawab. Dari bertanggungjawab peserta didik mampu mengeksplor dirinya agar menjadi orang yang dipercaya dan memberikan kepercayaan kepada orang lain. Dan yang paling utama yaitu agar peserta didik lebih percaya diri akan dirinya sendiri.

  • Komunikasi

Di dalam organisasi, keluarga atau dunia kerja banyak sekali kesalahpahaman yang ada karena kurangnya komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi manusia. Dengan berkomunikasi kita tahu informasi-informasi yang disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman. 

Peserta didik harus dilatih berkomunikasi baik kepada keluarga, guru, teman, atau orang sekitar agar peserta didik dapat terbiasa belajar dalam lingkungannya dengan cara berbicara dan berekspresi sehingga timbul rasa sosial pada dirinya. Contohnya, ketika pembelajaran daring berlangsung, peserta didik bisa mengetik di room chat jika ia ingin ke kamar mandi untuk buang air sebentar dengan bahasa yang sopan.

  • Mengembangkan Kreativitas

Dengan cara mengembangkan kreativitas peserta didik bisa lebih banyak berimajinasi dan membuat inovasi baru. Hal ini sangat diperlukan dalam dunia kerja ataupun dunia organisasi. Selain menjadikan inovasi baru, peserta didik juga bisa meningkatkan motivasi dan semangat hidup. 

Orang yang kreatif tidak akan takut, karena selalu ada peluang dalam pikirannya. Contohnya, membuat kerajinan dari barang bekas yang ada di rumah, membuat feed Instagram menjadi lebih estetik. Itu bisa termasuk dalam pengembangan soft skill anak, tapi ingat jangan terlalu sering membuka media sosial. Semuanya bisa dilakukan ketika peserta didik sudah melakukan kewajibannya.

  • Pemecahan Masalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun