Obrolan itu larut, digulung oleh suasana dingin yang seolah membekukan waktu itu sendiri. Tak terasa, hingga pukul 01.25 dini hari, kami berempat masih terjebak dalam pusaran diskusi tentang hidup, tentang panen, tentang harapan.Â
Waktu memang cepat berlalu, namun kenangan yang terukir takkan lekang dimakan zaman. Malam yang singkat itu adalah mikrokosmos dari kebersamaan, bukti bahwa di Gondang Batur, interaksi antarmanusia adalah bahan bakar utama yang menjaga denyut nadi kehidupan.Â
Ini bukan sekadar dusun, ini adalah sebuah sentra peradaban di mana nilai-nilai luhur masih menjadi kompas hidup masyarakat di Gondang, Batur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI