Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Delima

19 November 2017   14:31 Diperbarui: 19 November 2017   14:48 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terik panas membakar kepala, 

Mematahkan jari-jemari waktu

Sela-sela gedung pencakar langit

Jutaan mata memburu risau

Kau Delima,

Rusak dijiwamu ulah siapa

Kau Delima, 

Tiba waktunya peluk lelah

Aku ingin tidur dijiwamu nan bijak. 

Jkt, 19/11/17

~H.s

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun