Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kembali pada Khitah Proklamasi (Kedaulatan Rakyat)

19 Oktober 2017   12:03 Diperbarui: 20 Oktober 2017   04:26 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali Pada Khitah Proklamasi Indonesia. Sudah lama merdeka dari jajahan dan kolonialisme, perjalanan bangsa ini memasuki zaman baru. Babak baru secara mentalitas meyakinkan akan mampu bertarung dengan negara lain secara politik dan ekonomi. 

Perjalanan panjang ini bukan berarti hanya meninggalkan jejak-jajak perjuangan dan upaya menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang kuat dalam segala hal. 

Ditangan generasi zaman persiapan kemerdekaan tahun 1945 silam, generasinya menoreh sebuah kebebasan yang merdeka dan berdaulat. 

Sekarang, generasi zaman itu hanya meninggalkan nama dan karya mereka untuk segenab generasi baru yang progresif. Bukan berarti, mereka kini sudak tidak berdaya. Generasi baru akan menggantikan posisi itu dan mengambil alih, menoreh kejayaan Indonesia menuju tantangan zaman. 

Suara-suara pembaharu zaman itu, kembali melengkin dari mulut generasi setia pada kesatuan Negara. Mewakili sekaligus mencontohi perjuangan dan pengorbanan tokoh pendahulunya. 

Namun, suara perubahan saat ini seakan terjepit oleh beringas dan ganasnya zaman. Pola pikir dan pola tindak dipaksa juga dikebiri. Luput dari sebuah kesalahan dianggap sebagai militansi menentang pancasila. 

Lidah-lidah teriakkan kebenaran seakan dipotong, demokrasi diambil peran oleh mereka yang giat menginvestasikan harta pribadi. 

Sejauh ini, indonesia masih dalam tatanan keadaban yang stabil, meskipun politik sudah berdalih menjadi raja dalam kehidupan umum. 

Mata rantai jejak peninggalan tokoh pendiri bangsa masih dalam keadaan kuat tidak sekarat. Penyusup merusaki rumah dengan tangan pembual yang fanatik kekuasaan. 

Dinamika indonesia menjadi rumit, gonjang ganjing perkara dari politik, hukum, korupsi, sampai pada menyalahi wewenang. Semua itu ikut andil seretkan nasib hidup bangsa ini pada jurang kehancuran besar. 

Keadilan dan kemerdekaan dari suara generasi muda dianggap ngoceh belaka, hingga surut atau terkadang hilang entah kemana. Indonesia menuai badai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun