Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Mereka panggil saya Achmad a.k.a. Sadewa ~𝐂𝐚𝐭𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐒𝟏~

𝐌𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐈𝐥𝐦𝐮 𝐊𝐨𝐦𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐔𝐈𝐍 𝐒𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐥𝐢𝐣𝐚𝐠𝐚 -𝟐𝟎𝟏𝟎𝟕𝟎𝟑𝟎𝟎𝟕𝟒-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Jaga Jarak dengan Overthinking

28 Maret 2021   15:33 Diperbarui: 28 Maret 2021   16:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa aku bilang saling support, karena mereka pun merasakan hal yang sama, melawan overthinking, dari hal ini akan muncul energi untuk overthinking pemikiran berlebihan. Setop overthinking! Jika kita rasa memikirkan satu hal saja berjam-jam, coba alihkan perhatianmu dengan melakukan hobi yang bermanfaat, refresh otak, buka mata kamu, atau jalan-jalan keliling kota naik motor, aku rasa cukup, tetapi tetap fokus berkendara, jangan biarkan otak tetap memikirkan hal-hal atau masalah awal.

Mengapa overthinking harus segera dihentikan? Asal kalian tahu, overthinking terus-menerus bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental kita, seperti, insomnia atau susah tidur, ketika otak dipaksa untuk terus berpikir, mata kita jadi susah menutup, logikanya, tidur adalah istirahat, jadi, ketika tidur pun, otak harus rileks. 

Overthinking juga bisa memicu masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi perut, radang lambung dan sekresi lambung. Masalah lain yang ditimbulkan adalah overthinking memengaruhi kreativitas, dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. Wendy Suzuki, seorang ahli di bidang neurosains (ilmu saraf), semakin kita sering overthinking dan stress, akan semakin banyak sel di otak kita yang rusak, yang akhirnya mengakibatkan kita sulit dalam mengingat dan tidak bisa berpikir kreatif. Berdasarkan studi dari University of California di Amerika Serikat, stress kronis yang diakibatkan overthinking bisa memicu gangguan mental seperti gangguan kecemasan dan mood.

Apakah overthinking memiliki nilai plus? Menurutku sedikit ber-overthinking punya sisi positif, jika kita bisa bijak dalam menyikapinya. Overthinking yang aku alami bisa dibilang menjadi pemicu untuk lebih berhati-hati dalam melangkah, sedikit menjadi motivasi, dan membuatku sadar akan medan persaingan yang sebenarnya. Ya walaupun seperti itu sisi positifnya, overthinking tetaplah overthinking yang harus segera dihentikan.

Terlihat sepele, ternyata memikirkan sesuatu terus menerus bisa menimbulkan beberapa masalah yang dapat memicu timbulnya masalah lain dalam diri kita. 

Yang menjadi kesulitan adalah, bagaimana seseorang bisa menyadari bahwa Ia harus segera berhenti ber-overthinking, menurutku di sinilah peran keluarga, teman dan sahabat yang baik. Seberapa tertutupnya seseorang pasti akan diketahui oleh orang terdekatnya jika ada sesuatu yang dirasa janggal. 

Dengan adanya pernyataan itu bukan berarti kita boleh selalu tertutup dalam menghadapi masalah ya. Adakalanya kita sebagai manusia butuh pandangan dan solusi dari orang lain termasuk keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun