Mohon tunggu...
Sadan Rohman
Sadan Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Cara Mengajar Seorang Guru terhadap Peningkatan Prestasi

15 Desember 2022   09:51 Diperbarui: 15 Desember 2022   10:02 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah merupakan tempat berkumpulnya anak-anak generasi baru yang merupakan bibit untuk merubah dunia menjadi lebih baik lagi. Dalam proses penciptaan generasi-generasi yang hebat ini, diperlukan generasi generasi baru yang memiliki prestasi yang baik. Dengan tujuan melahirkan calon penerus yang memiliki prestasi yang sangat baik. Peningkatan prestasi atau hasil belajar siswa menjadi tujuan utama dalam proses pembelajaran di sekolah. Demi meningkatkan prestasi sebagian besar siswa menggunakan cara yang salah seperti, para siswa lebih mementingkan nilai yang besar dibandingkan dengan pemahaman yang didapat, dengan kata lain para siswa di zaman sekarang sangat memprioritaskan hasil skor dibanding pemahaman dalam meraih skor tersebut. Dari permasalahan tersebut dapat menimbulkan terjadinya peristiwa yang tidak patut dicontoh terjadi.

Yang pertama, mencontek pada saat ujian. Peristiwa ini sudah tidak asing dan umum dibicarakan orang-orang karena kecurangan ini sangat membudaya di kalangan masyarakat. Walaupun demikian para guru sangat memperketat agar tidak terjadi peristiwa ini. Bahkan jika peristiwa ini sedang terjadi biasanya para guru memberikan konsekuensi yang tegas kepada siswa yang melakukan hal yang dilarang ini. jika peristiwa mencontek ini dibiarkan, hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan baru untuk siswa nya dan jika sudah menjadi kebiasaan, sedikit demi sedikit siswa tersebut akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri dan menumbuhkan rasa malas.

Kedua, menyalin tugas teman. Sama dengan yang pertama peristiwa ini sudah tidak asing dan sangat umum dibicarakan orang-orang karena kecurangan ini sangat membudaya di kalangan masyarakat. Upaya dalam langkah mencegah peristiwa ini para guru selalu memberi perintah untuk berdiskusi dengan teman namun tidak boleh menyalin tugas teman.jika peristiwa ini dibiarkan, hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan baru untuk siswa nya dan jika sudah menjadi kebiasaan, tidak dapat dipungkiri bahwa kebiasaan menyalin tugas teman akan membuat siswa tersebut menumbuhkan rasa tidak percaya diri atas pendapatnya dan selalu mengikuti keputusan orang lain, dengan kata lain siswa tersebut tidak memiliki pendirian.

Ketiga, bermalas-malasan pada saat guru menerangkan. Peristiwa yang satu ini sangat menguji emosi para guru, dikarenakan siswa tersebut tidak menghargai seorang guru ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Saat terjadi peristiwa tersebut biasanya guru memberi penegasan kepada siswanya agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi. ketika rasa bermalas-malasan pada guru saat menerangkan dibiarkan, siswa tersebut akan terbiasa dan akan sulit menghargai seseorang dan akibatnya siswa tersebut sulit dihargai oleh orang lain.

Cara mengajar seorang guru yang baik tentu tidak hanya memberikan peraturan dan konsekuensi jika melanggar peraturan kepada siswanya, namun guru yang baik dapat membimbing para siswanya untuk mencapai pemahaman yang baik dan akhlak yang baik kepada semua orang. Tujuan seorang guru memberikan konsekuensi terhadap siswanya tidak lain hanya untuk membuat siswa tersebut lebih disiplin dan tidak lalai dalam mengikuti pembelajaran, tidak hanya itu peran guru di sekolah melatih para siswanya untuk bertanggung jawab atas tugas yang diberikannya, melatih jiwa kepemimpinan dan ilmu bersosialisasi ketika diberi tugas berkelompok, melatih untuk saling menghargai sesama dan melatih ilmu berkomunikasi ketika diberi tugas untuk presentasi. Sosok guru dalam hal ini sangat berperan bagi peningkatan prestasi siswa di sekolah, dimulai dari metode pembelajaran yang dipakai guru tersebut dan cara pengkondisian suasana dalam kelas yang nyaman. Dalam setiap guru memiliki metode pembelajaran yang berbeda-beda alhasil situasi dan kondisi dalam kelas saat belajar dan mengajar sangat beragam. Salah satu faktor dari dalam diri yang dapat menentukan terwujudnya kenyamanan dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan belajar, yang akan menjamin keberlangsungan kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Motivasi belajar siswa dapat didukung oleh guru dan orang tua. Motivasi sangat memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru dan orang tua maupun siswa. Bagi guru dan orang tua mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Sedangkan bagi siswa, motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar titik siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena dorong motivasi. Peranan guru menurut UU no. 14 tahun 2005 "adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah". Setelah diberikan motivasi atau dukungan siswa untuk belajar tumbuhlah rasa minat belajar dalam diri. Minat belajar ini sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tersebut akan sulit untuk memahami pelajaran yang diikutinya. Oleh karena itu untuk meningkatkan minat belajar pada siswa diperlukan metode pembelajaran yang menarik. Contohnya dengan membuat metode pembelajaran yang interaktif atau yang terdapat interaksi antara guru dan murid, memakai PowerPoint untuk bahan presentasi, dengan menggunakan games yang berdasarkan teori pembelajaran dan lain hal sebagainya yang membuat pembelajaran semakin menyenangkan.

Dalam hal ini diperlukan suatu strategi yang dapat meningkatkan minat pada siswa untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah maupun belajar di rumah. Dengan memiliki minat dari diri siswa itu sendiri akan mulai mengembangkan hal baru dan akan menjadi prestasi dalam diri siswa itu sendiri. Karena setelah diberikan motivasi tentu saja siswa harus memiliki minat dalam suatu hal. Pengertian minat sendiri menurut Slameto (2003) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dengan memiliki ketertarikan dalam belajar, tanpa diperintahkan untuk belajar siswa tersebut akan mencari tahu lebih dalam tentang pembelajaran yang akan dipelajari. Ketertarikan itu sendiri merupakan awal dari seseorang menaruh minat, sehingga seseorang yang menaruh minat akan tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu. Ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan terhadap pelajaran di kelas. Misalnya seperti ketertarikan salah satu siswa dalam mata pelajaran IPA, siswa tersebut akan memiliki minat dalam bidang IPA dan siswa tersebut akan mencari tahu lebih dalam tanpa harus diberi perintah untuk mencari tahunya, dengan begitu siswa tersebut akan lebih unggul dan memiliki prestasi dalam pembelajaran IPA dibandingkan dengan teman-teman sekelasnya yang belum memiliki ketertarikan dalam mata pelajaran IPA. Dengan tujuan membuat ketertarikan dan minat siswa dalam pembelajaran bertambah diperlukan metode pembelajaran atau model pembelajaran yang menarik. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Berkenaan dengan model pembelajaran atau metode pembelajaran, terdapat empat kelompok model pembelajaran atau metode pembelajaran. Pertama, model interaksi sosial. Metode pembelajaran berbentuk interaksi sosial merupakan metode yang menekankan siswa untuk bersosialisasi dengan teman sekelasnya. Kedua, model pengolahan informasi. Metode pembelajaran pengolahan informasi menekankan pada pengolahan informasi oleh peserta didik. Ketiga, model personal-humanistik. Metode pembelajaran personal humanistik menekankan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran yang membebaskan mereka dalam melakukan sesuatu. Maksudnya, siswa dituntut untuk bertanggung jawab atas perbuatan yang diperbuat dan bertanggung jawab atas orang lain. Metode ini biasanya sudah dilatih sejak bimbingan dalam lingkup keluarga, namun di sekolah hanya menegaskan kembali apa yang telah diajarkan, dengan begitu hasil dari model personal humanistik ini akan memperkuat kepribadian yang ada di dalam diri siswa tersebut. Dan keempat, model modifikasi tingkah laku. Metode modifikasi tingkah laku ini menekankan pada perubahan sikap siswa metode ini bersangkutan dengan psikologis yang memperhatikan tingkah laku siswa atas keadaannya seperti, kebahagiaan, kesedihan, kecemasan, ketakutan yang dimiliki siswa dan siswi tersebut. Biasanya metode pembelajaran modifikasi tingkah laku ini dipakai oleh guru bimbingan konseling di sekolah, namun metode ini perlu dipakai oleh guru apapun itu, karena proses mengenal siswa dilakukan dengan metode model modifikasi tingkah laku ini.

Pengaruh dalam model pembelajaran atau metode pembelajaran yang guru sampaikan terhadap prestasi yang diraih siswa sangatlah terlihat dari perkembangan siswa dari mulai masuk sekolah hingga lulus. Prestasi belajar merupakan tingkat perkembangan mental dari yang kurang baik jadi yang lebih baik dengan melakukan usaha secara maksimal yang dilakukan oleh seseorang setelah melakukan usaha-usaha belajar. Contohnya seperti seorang siswa yang baru masuk sekolah SMK, yang belum paham apapun tentang jurusan tersebut, namun karena ketekunan dan rasa penasaran yang tinggi menyebabkan siswa tersebut akan mencari tahu lebih dalam tentang jurusan yang ia masuki dan alhasil ia akan meraih prestasi ketika ia mengetahui hal baru dalam pembelajaran yang teman teman sekelasnya belum ketahui. Prestasi belajar dapat dinyatakan atau di indikator dalam bentuk nilai, yang biasanya prestasi belajar akan tertera pada buku raport siswa. Prestasi belajar juga dapat berupa apresiasi dari seorang guru yang berbentuk rangking dalam kelas. Metode pembelajaran di kelas memiliki beberapa macam seperti pemberian materi secara langsung atau presentasi, pemberian materi secara tidak langsung atau hanya memberikan perintah untuk mencari informasi dari dalam buku.

Dengan demikian metode pembelajaran yang diberikan guru sangat berpengaruh besar dalam peningkatan prestasi pada siswa, oleh karena itu cara paling efektif untuk mengajar di dalam kelas yaitu dengan mengenali siswasiswinya terlebih dahulu lalu putuskan cara pembelajaran seperti apa yang dapat efektif dalam kegiatan belajar dan mengajar di kelas tersebut. Dengan mengenali terlebih dahulu siswa siswi di kelas, kita akan tahu sifat dan gaya belajar yang cocok dan dapat mereka ikuti. Ketika gaya belajar yang tepat dilaksanakan sesuai dengan kenyamanan para siswa, maka situasi belajar akan terasa nyaman baik bagi guru maupun bagi siswanya itu sendiri. Terwujudnya kelas yang nyaman harus diprioritaskan demi terciptanya siswa siswi yang memiliki prestasi belajar dalam kelas. Dengan terwujudnya siswa dan siswi yang memiliki prestasi belajar dalam kelas, selanjutnya akan terciptanya generasi-generasi penerus yang dapat mengubah dunia menjadi lebih baik lagi. Maka dari itu, bagaimana generasi penerus bangsa kedepannya tergantung dari bimbingan guru pada saat mengajar di sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun