Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Raibnya Ahli Geografi Uyghur China yang Menggemparkan Dunia

13 Oktober 2019   06:20 Diperbarui: 13 Oktober 2019   06:31 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia hanya butuh empat tahun untuk meraih gelar Doktor Teknik dalam Geografi Terapan dan menjadi orang Uyghur pertama yang mendapatkan gelar PhD dalam geografi di Xinjiang tahun 1992.

Penahanan Tiyip mengagetkan banyak rekannya, menurut seorang ilmuwan sosial Uyghur yang mengenal Tiyip dan meminta untuk tidak disebutkan identitasnya, karena dia adalah seorang pejabat di Partai Komunis Tiongkok dan 'orang merah' yang dikenal dengan cermat mengikuti aturan partai (Science Mag, 10 Oktober 2019).

Setelah meraih gelar doktor di Jepang Tiyip kembali ke almamaternya untuk mengajar sekaligus mempelajari desertifikasi dan salinisasi tanah menggunakan teknologi penginderaan jauh. 

Karyanya pada ekologi ekosistem kering membuatnya mendapat gelar kehormatan dari cole Pratique des Hautes tudes,Sorbonne (Paris) tahun 2008. Pada 2010, ia adalah presiden universitas serta wakil sekretaris partai komunis di almamaternya itu.

"Itu tidak masuk akal "kata Gary Langham, direktur eksekutif American Association of Geographers (AAG), yang pekan lalu mengirim surat kepada presiden Tiongkok Xi Jinping yang memintanya untuk menghentikan eksekusi dan melepaskan Tiyip kecuali ada bukti dia melakukan kejahatan aktual. 

Surat itu ditandatangani oleh lebih dari 1.300 peneliti dari 50 negara. AAG mengambil tindakan setelah Amnesti International memperingatkan bahwa eksekusi Tiyip akan segera dilakukan.


Tindakan represif Cina terhadap minoritas yang sebagian besar Muslim di provinsi Xinjiang, China barat jauh, yang mencakup orang-orang Uyghur yang berbahasa Turki, Kazakh, dan Kirgistan, telah menewaskan 1 juta orang. Tapi Tiyip adalah salah satu korbannya yang paling terkenal.

Organisasi ilmiah di luar China berusaha membantu Tiyip dan para peneliti terkenal internasional lainnya yang telah menghilang. Tetapi banyak yang memilih bergerak dengan hati-hati karena khawatir akan memperburuk keadaan. Tidak jelas apakah dalam iklim politik China saat ini, dukungan sedemikian dari luar negeri bisa merubah keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun