Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

7 Kebiasaan Sehari-hari yang Merusak Otak

8 Agustus 2019   09:04 Diperbarui: 8 Agustus 2019   09:06 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagalah otak agar sehat dan kuat (doc. John Seidel/ed.Wahyuni)

Ada beberapa gaya hidup yang ternyata bisa merusak kesehatan otak kita secara signifikan. Kebiasaan-kebiasaan tertentu ditengarai telah menghalangi masuknya asupan nutrisi ke otak atau malah secara cepat mematikan sel-sel otak sehingga kita bersiko mengalami gangguan mental seperti depresi atau kecemasan, stroke, epilepsi, dan bahkan kanker.

Setidaknya, menurut hhdresearch.org, ada 7 kebiasaan dalam keseharian yang berpotensi membahayakan otak, yaitu

1.Tidak sarapan

Sarapan merupakan agenda makan terpenting setiap hari dan mengabaikannya bisa menurunkkadar gula darah. Terlalu sering meninggalkan sarapan akan memicu kerusakan parah pada otak.

Otak kita menggunakan lebih banyak energi ketimbang organ-organ tubuh lainnya, dia mengambil sampai 20 persen dari total glukosa yang tersedia dalam sistem pencernaan setiap hari. Lalu 2/3 energi otak akan digunakan untuk menolong neuron 'menembakkan' sinyal-sinyal tugas ke seluruh tubuh, sementara 1/3 sisanya untuk pemeliharaan dan perawatan jaringan sel.

Kekurangan nutrisi berkelanjutan akan menyebabkan otak mengalami defisit energi hingga respons terhadap stimulus berkurang, perawatan minimal untuk kesehatan sel menurun, dan proses mati otak pun berjalan dengan cepat.

2.Kurang tidur

Porsi tidur yang tidak memadai telah merampas sebagian kemampuan neuron untuk menjalankan fungsinya, itulah penyebab orang jadi lamban dan pelupa esok harinya. 

Hal itupun bisa memicu penyimpangan mental yang berpengaruh pada pekerjaan dan interaksi dengan orang lain. Sementara itu panca indra dan daya refleks pun menjadi tumpul yang bisa berujung pada kecelakaan fatal. Kurang tidur yang kronis akan menyebabkan semua efek negatif itu menjadi permanen.

3.Kebanyakan makan

Beberapa studi menunjukkan hubungan yang mengejutkan antara obesitas dengan demensia. Penyebab sebenarnya belum jelas, namun para peneliti menduga bahwa obesitas terjadi saat makanan yang kita konsumsi kekurangan nutrisi.\

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun