Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berburu Gelar Juara Dunia ‘Rafting’ 2012 di Cekoslowakia

12 Maret 2012   04:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:11 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Dayung! Dayung! Arungi jeram, jadilah juara dunia! (doc Jenggo)"][/caption] Ada sesuatu yang sedikit eksotis di kawasan Desa Rajamandala,Kecamatan Cipatat, di perbatasan Bandung-Cianjur. Aroma arung jeram alias rafting terasa begitu kental di kawasan yang terletak di tepian Sungai Citarum dalam teritori Waduk Saguling itu. Setiap akhir pekan pastilah banyak orang dari berbagai tingkatan usia yang hilir-mudik mengenakan rompi pelampung, helm, menenteng dayung, bahkan ada juga kelompok yang dengan penuh semangat menjunjung rafting boat di atas kepala sembari bercanda-tawa riuh. Para pengunjung yang hendak menikmati luapan adrenalin dengan mengarungi pusaran jeram-jeram Citarum yang lumayan menantang akan memuaskan hasrat mereka di bawah bimbingan para skipper muda handal spesialis jawara berbagai ajang rafting championship berskala nasional. Mereka merupakan anak asuh dari pelatih rafting kawakan sekaligus Ketua Yayasan Kapinis Indonesia,Wawan Purwana, yang memang merupakan sosok sesepuh di desa tersebut.

[caption id="attachment_175943" align="aligncenter" width="300" caption="sebagian kecil piala kemenangan Tim Kapinis (doc WS)"][/caption] Tim Arung Jeram Yunior Kapinis memang cukup disegani karena relatif belum menemukan tandingan di ajang kejuaraan rafting nasional bahkan internasional. Prestasi mereka di akhir tahun 2011 sebagai Juara I untuk nomor sprint serta Juara II untuk nomor slalom dan down river race dalam International Rafting Federation (IRF) World Cup Series di Sungai Alas-Aceh yang berlangsung pada 22-26 Nopember 2011 lalu terbilang sangat mengesankan karena di ajang itu mereka harus bersaing dengan tim-tim senior dari berbagai negara yang lumayan kenyang makan asam garam dunia pengarungan. Setelah itu mereka pun kembali unjuk gigi di Kejurnas Arung Jeram Serayu Open 2011 dengan menyabet gelar Juara I untuk tiga nomor yang dikuti; yakni sprint,head to head, dan down river race.

[caption id="attachment_175944" align="aligncenter" width="300" caption="Senyum ceria calon juara dunia...(doc WS)"]

13315275971450842541
13315275971450842541
[/caption] Kini Tim Yunior Kapinis menetapkan target yang lebih tinggi lagi, yakni menjadi jawara even tahunan IRF ‘Youth & Masters Rafting Champhionship 2012’ yang rencananya akan digelar di Republik Cekoslowakia pada 23-27 Agustus 2012 mendatang. Hampir setiap hari,diselingi menjadi pemandu para pengunjung yang hendak menjajal jeram-jeram Citarum diakhir minggu, tim yang juga dijuluki Si Bolang ini berlatih dengan giat untuk mewujudkan impian mereka menjadi juara dunia. Kenyataan bahwa dana untuk memberangkatkan mereka bahkan belum terkumpul,sama sekali tidak menyurutkan semangat.

[caption id="attachment_175937" align="alignleft" width="180" caption="Otoy yakin timnya mampu jadi juara dunia (doc WS)"]

13315265311106412784
13315265311106412784
[/caption] Anggota Tim Yunior Kapinis semuanya merupakan putra asli Desa Rajamandala yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Ruhiyat Permana Sidik (21) alias Otoy adalah anak sulung dari empat bersaudara pasangan buruh tani Hendi Suhendi dan Lilis hingga dia harus puas mengenyam pendidikan sampai kelas dua SMP saja. Otoy, selain menjadi pengarung jeram dan pemandu tamu, sehari-harinya berprofesi sebagai tukang ojek serta membantu orangtuanya di ladang bila dibutuhkan. Pertama kali mengenal rafting karena diajak oleh Rendi, teman setimnya,”Awalnya sih waktu lihat jeram yang besar-besar gitu rasanya takut.”Tutur Otoy,”Sekarang sih justru senang.” Dia tertawa. Bagi Otoy, tahun ini merupakan tahun terakhir dia bertanding di kejuaraan yunior karena akan naik ke level senior. Disinggung soal penghasilan menjadi pemandu arung jeram bagi pengunjung, Otoy menyebut kisaran Rp 50,000 – Rp 150,000 per hari.

Sementara anggota lainnya Anggi Hermawan (17) hanya mengantongi ijasah SD dan merupakan anak kedua

[caption id="attachment_175939" align="alignright" width="180" caption="Anggi yakin latihan keras mereka takkan sia-sia (doc WS)"]

133152681029419419
133152681029419419
[/caption] dari tiga bersaudara pasangan (alm) Ade Zaenuddin serta Rukmini. Ibunya menghidupi keluarga mereka bermodalkan sebidang ladang, tugas Anggi adalah membantu menjaga adiknya yang baru duduk di TK saat sang bunda meladang. Anggi mengenal rafting pertama kali pada tahun 2006,”Pas sedang bermain tiba-tiba Kang Wawan memanggil saya dan menyuruh ikut berlatih.”Ujar Anggi sambil tersenyum,”Senang aja rasanya.”. Anggi juga menjadi pemandu tamu yang hendak berarung jeram diakhir pekan.

Jalannya masih terpincang-pincang karena tak sengaja menendang dayung beberapa waktu lalu, namun senyum tak pernah lepas dari bibir Rendy Permana (17) yang saat diwawancara masih mengenakan seragam batik sekolahnya SMA Cipatat.Dia duduk dikelas dua dan mengambil jurusan IPS. Orangtuanya sudah berpisah

[caption id="attachment_175941" align="alignleft" width="180" caption="Rendy yakin mereka mampu unjuk gigi di even dunia (doc WS)"]

1331527147196530990
1331527147196530990
[/caption] sejak dia masih bayi merah dan neneknya Mak Dedeh merupakan ayah sekaligus ibu baginya di samping Kang Wawan yang menjadi ayah asuh. Karakternya yang sedikit bandel tak menghalanginya untuk meraih prestasi demi prestasi di berbagai kejuaraan arung jeram bersama teman-teman setimnya. Rendy yang sudah diperkenalkan ayah asuhnya pada arung jeram sejak usia lima tahun kini sangat menggemari olahraga ekstrim itu sekaligus menjadikannya sarana untuk mencari uang sebagai pemandu saat ada tamu.

Sementara Wisnu Irawan (17) alias Bango yang kini bersekolah di SMK Ar-Rahmah Cianjur Jurusan Listrik dengan mantap menyatakan cita-citanya untuk menjadi marinir. Anak pasangan petani Irin – Siti Syariah

[caption id="attachment_175942" align="alignright" width="180" caption="senyum optimis Wisnu...Yakin! Insya Allah...(doc WS)"]

1331527284176332909
1331527284176332909
[/caption] ini merupakan anak sulung dari tiga bersaudara ini mengenal arung jeram sejak usia lima tahun. Pengalaman yang paling berkesan baginya adalah ketika bersama timnya mengikuti IRF World Cup Series 2011 dimana mereka harus berhadapan dengan tim-tim senior dari dalam maupun luar negeri dan berhasil menang. Maka senada dengan ketiga rekannya yang lain, saat ditanya mengenai peluang menjadi juara dunia di ajang Youth & Masters Rafting Championsif 2012 , Wisnu menjawab,”Yakin, insyaAllah!” dengan penuh optimisme.

Piala-piala berbagai bentuk maupun ukuran yang memenuhi ruang tengah rumah Mak Dedeh, nenek Rendy, yang membuktikan kemampuan berprestasi anak-anak Desa Rajamandala pendahulu mereka telah memacu semangat Otoy, Anggi,Rendy, dan Wisnu untuk mengukir prestasi yang jauh lebih baik. Mereka akan membuktikan bahwa kesederhanaan atau kepapaan bukanlah alasan untuk menjadi pecundang, selama yakin akan pertolongan Allah Swt dan berusaha dengan sungguh-sungguh maka mereka akan tampil sebagai pemenang. Tak ada yang mustahil untuk diraih dengan ijinNYA, termasuk menjadi juara dunia rafting 2012. Bravo anak-anak Desa Rajamandala !!!!

[caption id="attachment_175945" align="aligncenter" width="300" caption="Ayo,maju tak gentar, anak-anak Rajamandala!! (doc WS)"]

13315277501844308558
13315277501844308558
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun