Mohon tunggu...
Firmansyah
Firmansyah Mohon Tunggu... Pekerja

Pegiat literasi dan dakwah, bekerja di BUMD. Menjaga nyala pengetahuan lewat tulisan, taman baca, dan ruang dakwah yang membumi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Portofolio untuk Menghadapi Tantangan Ekonomi Global 2026

13 Oktober 2025   12:00 Diperbarui: 13 Oktober 2025   11:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi persiapan portofolio (Sumber: pexels.com)

Wacana mengenai potensi perlambatan ekonomi global terus menjadi topik krusial yang harus diwaspadai investor. Memasuki akhir tahun 2025 dan menyusun rencana untuk 2026, ancaman munculnya resesi global mini---periode perlambatan yang terfragmentasi di berbagai sektor dan kawasan---semakin mendesak untuk diantisipasi. Perlambatan ini merupakan konsekuensi logis dari kebijakan suku bunga tinggi yang berkepanjangan oleh bank sentral global, upaya keras mengendalikan inflasi, serta ketidakpastian geopolitik yang masih membebani rantai pasok.

Bagi investor ritel di Indonesia, tantangan ini harus dilihat sebagai kesempatan untuk rekalibrasi portofolio. Meskipun ekonomi domestik Indonesia menunjukkan ketahanan (resilience), perlambatan global pasti akan mengurangi permintaan ekspor dan memengaruhi sentimen pasar modal. Kita tidak bisa bersikap pasif. Tujuan utama kita bukanlah panik, melainkan menganalisis dan menyusun strategi portofolio yang defensif dan adaptif. Investor cerdas menggunakan periode ketidakpastian sebagai peluang untuk membersihkan aset dan mempersiapkan amunisi untuk akumulasi aset berkualitas di masa depan. Mari kita bedah tiga strategi kunci yang dapat kita terapkan untuk menghadapi potensi guncangan ekonomi menjelang 2026.

Pemicu Utama Guncangan: Mengapa Pasar Wajib Siaga 2026

Perlambatan yang diprediksi terjadi pada 2026 adalah hasil dari lagging effect kebijakan moneter yang sangat ketat di tahun-tahun sebelumnya, ditambah dengan kerentanan struktural.

  • Dampak Penuh Suku Bunga Tinggi: Kenaikan suku bunga oleh The Fed dan bank sentral lain baru terasa dampaknya secara penuh pada pertumbuhan PDB global di tahun 2026. Biaya pinjaman yang mahal menekan investasi korporasi, PHK meningkat di sektor-sektor tertentu, dan daya beli konsumen global menurun.

  • Harga Komoditas dan Global Demand: Sebagai negara eksportir komoditas, Indonesia rentan terhadap penurunan permintaan dari mitra dagang utama (termasuk Tiongkok dan Eropa) yang mengalami perlambatan. Penurunan permintaan ini menekan penerimaan ekspor dan nilai tukar Rupiah.

  • Sentimen Pasar yang Sensitif: Pasar modal sangat reaktif terhadap berita, terutama yang berkaitan dengan kebijakan fiskal global. Sentimen risk-off (menjauhi aset berisiko) dapat memicu tekanan jual sementara pada IHSG, menciptakan peluang dan risiko yang harus direspon cepat.

3 Strategi Defensif Wajib Portofolio Investor Ritel

Menjelang tahun 2026, kita perlu menggeser fokus portofolio dari risk-taking agresif menuju perlindungan modal dan value investing. Tiga strategi kunci yang wajib kita terapkan untuk menjaga portofolio adalah:

  1. Maksimalkan Likuiditas dan Peran Dana Tunai (Cash Allocation): Strategi ini adalah pertahanan terbaik dari guncangan pasar. Dalam kondisi volatilitas tinggi, likuiditas adalah raja karena memberikan fleksibilitas. Anda harus:

    • Jaga Amunisi Beli: Jangan takut untuk menahan porsi dana tunai yang lebih besar dari biasanya, disimpan di instrumen likuiditas tinggi seperti Reksa Dana Pasar Uang atau deposito jangka pendek. Dana ini adalah amunisi yang siap digunakan untuk membeli aset saham atau obligasi berkualitas tinggi yang terdiskon saat terjadi koreksi besar.

    • Disiplin Dollar Cost Averaging (DCA): Pertimbangkan untuk mengurangi alokasi pembelian sekaligus (lump sum) dan beralih ke DCA dengan nominal yang konsisten. Ini membantu meratakan risiko harga beli di tengah pasar yang fluktuatif.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Money Selengkapnya
    Lihat Money Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun