1. Pemahaman Mendalam tentang Karakteristik Emas
Langkah awal adalah memahami jenis-jenis emas (emas murni, emas campuran), sifat fisik dan kimianya, serta bagaimana emas bereaksi terhadap berbagai kondisi. Ini termasuk pengetahuan tentang sistem karat (misalnya, 24K, 22K, 18K) dan sistem fineness (misalnya, 999.9, 750). Pemahaman dasar ini adalah fondasi untuk semua proses penilaian selanjutnya.
2. Penguasaan Metode Penilaian Kemurnian
Ada beberapa metode untuk menguji kemurnian emas, masing-masing dengan tingkat akurasi dan aplikasinya sendiri. Ini meliputi:
Uji Visual dan Fisik: Mengamati tanda cap, warna, dan tekstur emas.
Uji Densitas (Massa Jenis): Mengukur berat emas di udara dan di air untuk menghitung densitasnya, yang dapat mengindikasikan kemurnian.
Uji Kimia (Asam Nitrat): Menggunakan larutan asam nitrat dengan berbagai konsentrasi untuk menguji reaksi emas. Ini adalah metode yang umum digunakan untuk mengidentifikasi karat emas.
Penggunaan Alat Modern: Pengenalan alat seperti X-Ray Fluorescence (XRF) yang dapat memberikan analisis kemurnian yang sangat akurat tanpa merusak sampel.
3. Teknik Penimbangan dan Kalkulasi Nilai
Penimbangan emas harus dilakukan dengan timbangan yang terkalibrasi dan akurat. Setelah kemurnian dan berat diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai emas berdasarkan harga pasar terkini. Ini juga melibatkan pemahaman tentang bagaimana biaya tambahan (misalnya, biaya pembuatan perhiasan) atau potongan tertentu (misalnya, untuk emas yang rusak) dapat memengaruhi nilai akhir.
4. Deteksi Penipuan dan Manajemen Risiko