Mohon tunggu...
sabrina puteri
sabrina puteri Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya adalah pribadi yang kreatif dan antusias dalam dunia visual, khususnya di bidang editing dan fotografi. Ketertarikan saya pada bidang ini berawal dari hobi, lalu berkembang menjadi passion yang saya tekuni hingga sekarang. Saya menikmati proses mengolah gambar dan video agar memiliki cerita dan nilai estetika yang kuat. Selain itu, saya juga mulai tertarik pada dunia penulisan, saya mencoba untuk menulis beberapa tulisan dan ingin dipublikasikan. Bagi saya, berkarya adalah tentang menyampaikan pesan dengan cara yang menarik dan bermakna. Saya senang belajar hal-hal baru, terbuka terhadap masukan, dan selalu berusaha memberikan hasil terbaik dalam setiap proyek yang saya jalani.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangan yang Berbuah Takdir Indah

12 Mei 2025   08:00 Diperbarui: 11 Mei 2025   23:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Hilmy Milan 

Perjuangan yang Berbuah Takdir Indah 

            Oleh Sabrina Puteri Anindita 

Identitas buku 

Judul                    : Hilmy Milan

Penulis                : Nadia Ristivani

Penerbit             : Bukune

Cetakan              : Juni 2022

Tebal                   : 300 halaman

ISBN                    : 978-602-220-423-7 

               Pernahkah seseorang mencintai secara diam-diam, bukan karena takut, tetapi karena mengerti bahwa cinta sejati tak selalu harus dimiliki? Cinta yang demikian bukanlah kelemahan, melainkan bentuk cinta tertinggi. Inilah yang tergambar jelas dalam sosok Hilmy, tokoh utama dalam novel Hilmy Milan karya Nadia Ristivani. Novel ini tidak sekadar menceritakan kisah percintaan remaja pada umumnya, melainkan menghadirkan perjalanan emosional yang dekat dengan realitas kehidupan anak muda masa kini. Dengan gaya bahasa yang ringan namun menyentuh, pembaca diajak memahami makna mencintai dalam bentuknya yang paling murni yaitu memberi tanpa menuntut. 

               “Bagi Hilmy, seni mencintai tertinggi manusia adalah tak berharap. Tak berharap mendapat timbal balik atas cintanya, tak berharap untuk jadi saling memiliki, tak berharap yang dicintai tak mencintai orang lain. Yang dilakukan hanya mencintai. Itu saja. Hanya orang-orang hebat yang mampu melakukannya, dan Hilmy merasa hebat untuk itu.” Kutipan tersebut tidak hanya memperkuat karakter Hilmy sebagai tokoh utama, tetapi juga menjadi inti pesan moral novel ini. Bahwa cinta sejati adalah tentang ketulusan dan penerimaan, bukan tentang memiliki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun