Mohon tunggu...
Sabrina Hanny
Sabrina Hanny Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

writing down my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kelompok 345 KKN UMD Melakukan Pendampingan Pembuatan NIB dan Desain Produk UMKM di Desa Pekalangan

12 Agustus 2022   22:11 Diperbarui: 13 Agustus 2022   02:14 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan ke tempat Produksi Kerupuk (Dok.Pribadi)

Kelompok 345 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNEJ Membangun Desa (UMD) ditempatkan di Desa Pekalangan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Setelah banyak menggali potensi Desa Pekalangan, Kelompok 345 KKN UMD menemukan banyak sekali potensi-potensi Desa Pekalangan yang bisa dikembangkan. Beberapa aspek potensial yang bisa dikembangkan adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Terdapat banyak sekali UMKM di Desa Pekalangan. Namun, karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang memadai UMKM yang terdapat di Desa Pekalangan hanya berputar pada lingkup yang kecil dan kurang meluas. Terdapat beberapa UMKM yang telah memiliki lingkup pemasaran yang cukup luas dan baik. Namun hal tersebut kurang bisa dimanfaatkan sebagai modal untuk peningkatan nilai penjualan yang lebih tinggi. Sehingga pemasaran yang sudah bagus itu masih bisa dikatakan kurang bisa dimanfaatkan sebagai wadah menaikkan omzet bagi pelaku usaha.

Salah satu UMKM potensial yang bisa dikembangkan lebih baik lagi adalah produksi kerupuk. Ada beberapa produsen kerupuk di Desa Pekalangan dengan berbagai macam jenis kerupuk serta lingkup pemasaran. Salah satu yang menarik Kelompok 345 KKN UMD Desa Pekalangan untuk mengembangkan UMKM kerupuk ini adalah kerupuk Ibu Hosniah yang memiliki produk kerupuk yang berkualitas. Kelompok 345 KKN UMD menilai kerupuk Ibu Hosniah sangat potensial dengan melihat kualitas rasa. Melihat hal tersebut Kelompok 345 KKN UMD berinisiatif untuk membantu pengembangan produk Kerupuk Ibu Hosniah.

Kerupuk produksi Ibu Hosniah berbahan dasar tepung sagu dan bumbu pelengkap lainnya. Ibu Hosniah biasanya memproduksi kerupuk dengan jumlah 2,5-5 kg per hari. Modal yang dikeluarkan juga cukup terjangkau sekitar 50-60 ribu per hari. Omzet yang di dapatkan dari penjualan kerupuk Ibu Hosniah juga cukup memuaskan. Melihat peluang usaha yang berkembang, Kelompok 345 KKN UMD berinisiatif untuk membantu mendampingi Ibu Hosniah untuk mendaftarkan usahanya agar mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Tampilan Kerupuk Sagu sebelum di goreng (Dok.Pribadi)
Tampilan Kerupuk Sagu sebelum di goreng (Dok.Pribadi)

NIB memiliki berbagai manfaat dan kegunaan seperti untuk mendapatkan legalitas usaha, sebagai identitas pelaku usaha, sertifikasi jaminan produk halal, untuk mendapatkan pendampingan untuk mengembangkan usaha, melengkapi berkas usaha, memudahkan akses pemodalan, mendapat kesempatan untuk pemberdayaan, serta mendapatkan kemudahan untuk mengurus dokumen lainnya (NPWP, Surat Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing/RPTKA, SIUP, dan notifikasi kelayakan untuk mendapatkan fasilitas fiskal).

Kelompok 345 KKN UMD mengunjungi lokasi pembuatan kerupuk sagu Ibu Hosniah dan mendapat sambutan hangat untuk menjelaskan program kerja yang direncanakan Kelompok 345 KKN UMD untuk membantu mengembangkan usaha kerupuk Ibu Hosniah. Kelompok 345 KKN UMD menawarkan adanya pendampingan dalam pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) bersama pemilik usaha dan perangkat Desa Pekalangan.

Selain membantu mendampingi pembuatan NIB, Kelompok 345 KKN UMD juga membantu pengemasan. Kerupuk Ibu Hosniah sebelumnya tidak memiliki pengemasan atau branding yang baik. Dengan angka penjualan yang cukup tinggi, Kelompok 345 menilai Kerupuk Ibu Hosniah perlu di branding lebih baik lagi. Dengan mencantumkan nama kerupuk, alamat, serta nomor telepon utnuk pemesanan.

Desain produk yang dibuat Kelompok 345 (Dok.Pribadi) 
Desain produk yang dibuat Kelompok 345 (Dok.Pribadi) 

Pembuatan NIB  (8/8/2022) bertempat di rumah Ibu Hosniah tepatnya di Dusun Cerme, Desa Pekalangan. Pembuatan NIB dilakukan secara daring melalui aplikasi bernama "OSS Indonesia". Pembuatan NIB termasuk cepat dan mudah dilakukan. Kelompok 345 KKN UMD bersama dengan pemilik usaha serta perangkat desa hanya perlu mengunduh dan mengisi data-data yang diperlukan dalam pembuatan NIB. Data yang dimasukkan harus valid dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak merugikan pihak manapun, terutama bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman. NIB akan otomatis didapatkan setelah mengisi data tersebut.

Proses pendampingan pembuatan NIB oleh Kelompok 345 bersama dengan perangkat desa (Dok.Pribadi)
Proses pendampingan pembuatan NIB oleh Kelompok 345 bersama dengan perangkat desa (Dok.Pribadi)

NIB yang telah dibuat nantinya akan dicantumkan pada kemasan yang di desain Kelompok 345 KKN UMD. Kerupuk Ibu Hosniah memilih menggunakan nama "Kerupuk Barokah Madura" sebagai nama kerupuk kemasannya. Kelompok 345 KKN UMD membuat desain semaksimal mungkin dengan menyesuaikan dengan ukuran dan merk kerupuk. Kelompok 345 KKN UMD memberikan desain kerupuk dengan aksen warna merah putih, menyesuaikan dengan nama kerupuk yang mengambil kata "Madura" di dalamnya. Dengan adanya desain kemasan yang lebih baik serta NIB yang tercantum, Kelompok 345 KKN UMD berharap pemasaran dari Kerupuk Barokah Madura milik Ibu Hosniah ini dapat berkembang lebih jauh dan meningkatkan nilai jual serta omzet.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun