Mohon tunggu...
Sabilla Qurratu Aini
Sabilla Qurratu Aini Mohon Tunggu... mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Universitas Muhammadiyah Surakarta

mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Universitas Muhammadiyah Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dimensi Sosial dan Budaya Berhias pada Hari Raya! Eid Fitri dan Eid Adha

7 Februari 2025   23:27 Diperbarui: 7 Februari 2025   23:27 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kebahagiaan hari raya

Refleksi dan Hikmah Berhias pada Hari Raya, Tradisi ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mengandung pelajaran yang mendalam. Ia mengajarkan umat Islam untuk selalu menjaga kebersihan, menghormati orang lain, dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Selain itu, berhias juga merupakan bentuk rasa syukur atas kehidupan dan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Berhias saat Hari Raya merupakan sunnah yang dianjurkan dalam Islam, sesuai dengan teladan Rasulullah SAW. Tradisi ini membawa nilai-nilai agama, sosial, dan estetika yang penting untuk memperkuat hubungan di antara umat Islam. Dengan mengikuti sunnah ini, umat Muslim dapat merayakan Hari Raya dengan penuh kebahagiaan, kesyukuran, dan keindahan. Semoga tradisi ini terus dipertahankan sebagai bagian dari syiar Islam yang mendatangkan berkah. Dalam Islam, berhias pada hari raya harus dilakukan dengan bijaksana dan tidak berlebihan, serta harus tetap mempertahankan nilai-nilai keIslaman seperti kesederhanaan, kebijaksanaan, dan kesyukuran.

Penampilan yang rapi dan bersih akan menciptakan suasana yang nyaman dalam berinteraksi sosial. Penampilan yang rapi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mempererat hubungan antar individu dalam masyarakat. Penampilan yang rapi dan menarik akan menciptakan suasana yang ceria dan harmonis dalam masyarakat. Dengan berbusana yang rapi, kita menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, terutama saat berkunjung ke rumah sanak saudara atau menjamu tamu. Tradisi berbusana yang rapi pada hari raya merupakan cerminan kekayaan budaya di berbagai negara. Di nusantara, misalnya, masyarakat mengenakan pakaian adat seperti baju kurung, kebaya, atau baju Melayu yang merupakan identitas budaya mereka. Pakaian yang dikenakan tidak hanya melambangkan kecantikan, tetapi juga penghormatan terhadap adat dan tradisi leluhur. Berbusana juga mencakup dekorasi rumah, menyiapkan makanan khas hari raya, dan menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga mempererat perayaan. Unsur-unsur budaya ini memperkaya pengalaman perayaan sebagai momen kebersamaan dan ikatan sosial. Secara sosial, perayaan ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan dan menjaga keakraban. Penampilan yang rapi dan menarik merupakan cerminan penghargaan kepada orang-orang yang kita temui, baik keluarga, tetangga, maupun teman. Dalam konteks ini, berbusana tidak hanya untuk penampilan pribadi, tetapi juga untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi setiap orang. Namun, penting untuk dicatat bahwa berbusana tidak boleh berlebihan. Islam menganjurkan kesederhanaan dan melarang perilaku sombong. Fokus utama harus pada kebersihan, kerapian, dan keindahan yang sederhana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun