Saat ini, mendapatkan informasi terkini bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Dulu berita terbaru bisa didapatkan dari koran yang terbit minimal 1x sehari. Seiring berkembangnya zaman, media online turut memudahkan kita untuk mendapatkan informasi. Namun, pernahkah Anda membandingkan bagaimana perbedaan penulisan dan kredibilitas yang ada di media online/web (digital) dengan yang ada di media cetak tradisional (analog)? Dalam topik kali ini, mari kita mengulasnya lebih dalam!
Semakin Banyak yang Berubah, Semakin Banyak yang....
Mari membayangkan bagaimana dulu kita mencari informasi melalui apa yang disajikan di dalam buku. Dalam beberapa cara mendasar, penulisan web mirip dengan penulisan media cetak tradisional. Fakta bahwa tulisan muncul di layar komputer bukan di dalam buku, tidak mengurangi kebutuhan menulis menjadi jelas, ringkas, lengkap dan benar.Â
Namun terkadang tulisan di web dianggap "lebih miskin" karena ada begitu banyak konten yang diposting secara online. Hal ini dikarenakan siapapun yang memiliki komputer dan koneksi internet dapat mempublikasikan sesuatu ke web. Berselancar di beberapa situs web dalam hitungan menit jauh lebih cepat jika dibandingkan degan membaca selusin buku di perpustakaan.
Dalam dunia media digital banyak aturan penting untuk penulisnya, yaitu:
- Komunikator pesan: penulis web harus terampil menyampaikan pesan secara provokatif, pintar, lucu, menarik atau dengan cara-cara yang mendalam.
- Organizer pesan: penulis web yang baik membantu pembaca mengorganisasi pesan mana yang penting dan mana yang harus ditinggalkan.
- Interpreter: pesan sesuai dengan medianya, disesuaikan dengan memanfaatkan kekuatan media dan mengurangi kelemahannya.
Dengan adanya web, informasi bisa disebarkan secara langsung dan dikondisikan kepada khalayak untuk segera menerima informasi tersebut. Berita yang penting dan real timedapat didapatkan secara livemelalui bloggingatau bahkan twitter. Namun, tingkat kesalahan yang terjadi dapat lebih tinggi karena banyak terdapat rumor dan kabar angin. Hal ini karena audiens datang dengan sendirinya dengan harapan memperbarui informasi mengenai peristiwa yang terjadi.
Unsur 'kedekatan' dalam sebuah berita juga turut berubah. Jika dulu hanya berbasis geografis, saat ini lebih banyak yang harus dilakukan terkait dengan afiliasi, profesi dan bidang minat. Karena pengiriman online bisa memfasilitasi kedekatan, penonton menjadi terbiasa dengan penawaran dan pilihan di multimedia seperti foto, audio, video, game, grafik, dan film flash. Audiens menjadi menuntut lebih karena media dianggap bisa mengantarkan lebih banyak pesan.
Kredibilitas
Kredibilitas menjadi isu yang lebih besar dibahas di web daripada media lainnya. Komunikator, organizer, dan juga interpreter harus mengandalkan kredibiltas dalam dunia online. Semakin banyak orang yang mengakses web/online, semakin kredibel mereka mengevaluasi informasi yang ditemukan. Jumlah waktu yang dihabiskan seseorang secara online mungkin adalah satu prediktor terbaik dari persepsi kredibiltas orang dalam media online.
Bias
Kredibiltas berhubungan dengan bias. Artinya, masuknya perspektif penulis di blog daripada ketidakhadirannya di media berita tradisional mengikuti model objektivitas jurnalistik.