Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Gontor, Ketika Sapi Kambing Biribiri Unta Disembelih

12 September 2016   10:38 Diperbarui: 13 September 2016   02:31 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berjarak sekitar 16 km dari puncak Gunung Merapi, saya melaksanakan shalat Idul-adha 1437H / 12 September 2016 di Kampus Gontor-6 Magelang, bersama para santri dan warga dua kampung yang mengapit pondok: Bengan dan Gadingsari.

Tidak ada yang aneh, sama seperti pelaksanaan shalat Idul-adha di tempat lain. Kecuali satu mungkin: shalat Idul-adha berlangsung khidmat, saf yang rapi, suara yang terdengar hanya takbir, dan tidak satupun jemaah yang beranjak dari duduknya, berdiri untuk pulang, sampai khutbah Idul-adha selesai.

Saya perhatikan ada beberapa ayah-ibu, wali santri dari berbagai daerah, yang sengaja menjenguk putranya sekaligus berlebaran Idul-adha di pondok.

Sehari sebelumnya, 11 Sept 2016, pemandangan serupa terlihat di Gontor Putri-2, Mantingan, Ngawi. Ruang beratap tapi dinding terbuka penuh oleh para wali santri, sebagian menggelar tikar di emperan dan bahkan di atas tanah. Terlihat seperti jambore.

Berbeda dengan suasana Mantingan yang gerah, pagi yang cerah di Magelang. Namun suasana dan iklim lereng gunung, buat saya, cukup dingin. Mandi pagi sambil jingkrak-jingkrak, membasahi tubuh sambil berteriak-teriakk: ha’-ya-wa-jia, kedinginan.

Dan yang menarik buat para santri, adalah prosesi pemotongan qurban (15 sapi dan 28 kambing, menurut pengumuman Panitia Qurban Pondok).

Dan pemotongan hewan qurban, bagi santri, adalah hal yang istimewa banget, sesuatu banget, karena beberapa hari ke depan, dapur umum pondok akan menyajikan berbagai menu yang berbasis daging: something that did not happen very much, it might be less than one week in a year.

Dan seperti lazimnya di Gontor, tidak ada waktu tanpa kegiatan atau kesibukan. Dan setiap kegiatan diberikan muatan pendidikan. Maka santri yang terlibat dalam pemotongan qurban, diajari bagaimana memotong dan menguliti hewan qurban dengan baik dan benar.

Santri-santri lain yang tidak terlibat kegiatan pemotongan hewan, di hari libur, justru disibukkan dengan kegiatan aneka lomba. Untuk mempersiapkan segalanya panitia yang juga santri, begadang sampai larut. Dan pagi-pagi terlihat semua “ready”.

Selamat beridul-adha. Puluhan ribu santri di seluruh pondok dari Sabang sampai Merauke, merayakan Idul-adha jauh dari lingkungan keluarga. Mereka hanya disatukan suasana ketika sapi disebelih, kambing biribiri unta.

Syarifuddin Abdullah | Senin, 12 September 2016 / 10 Dzul-hijjah 1437H.

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun