Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dua Sosok yang Telah Tiada

25 Maret 2019   15:36 Diperbarui: 25 Maret 2019   16:40 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Den Haag menuju Mastricht melewati Utrecht. Dari Mastricht kembali ke Den Haag via Rotterdam. Pohon-pohon beragam jenis di samping kanan-kiri sepanjang jalan belum lagi berdaun, kecuali satu-dua helai. Hanya batang, dahan dan rantingnya.

Sesekali melintasi hamparan padang yang terlihat layaknya tanah persawahan, tetapi bukan sawah. Padang rerumputan yang dibiarkan tumbuh di musim dingin dan semi, untuk dipanen di musim panas dan musim gugur. Menabung rumput untuk ternak, menyiasati siklus alam.

Semua pengendara disiplin pada jalurnya. Tak satupun yang mengemudi zig-zag. Sesekali menyalip dengan kecepatan melebihi batas maksimal. Setelah itu, kembali ke jalur dengan kecepatan normal. Malu rasanya menjadi pelanggar di tengah orang-orang yang taat rambu dan marka.

Tiba-tiba, terlintas di benak dua sosok yang telah tiada, mungkin arwah mereka tersenyum berbahagia sedang mengamatiku. Keduanya seakan hadir melalui lantunan lirik lagu dari speaker mobil, yang santun menasehati: "Syukuri apa yang ada! Hidup adalah anugerah".

Syarifuddin Abdullah | Rotterdam, 25 Maret 2019/ 18 Rajab 1440H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun