Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Malam Kelam di Selat Sunda

23 Desember 2018   19:42 Diperbarui: 23 Desember 2018   20:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: bisnis.tempo.co. Kondisi Pulau Sebesi setelah diterjang tsunami, Lampung, Ahad, 23 Desember 2018. Foto: Kades Sebesi

Malam terang Rabiul-tsani. Bulan purnama terang di laut.  Krakatau menyemburkan fijar. Menerangi alam Selat Sunda

Tanpa tanda dan tiada isyarat. Laut menggulung menuju darat. Menerjang semua tak tebang pilih. Air dan puing meregang nyawa

Dari Anyer ke Tanjung Lesung. Di pesisir kaki pulau Sumatera. Mayat dan puing berserakan. Sedih nestapa tak terbilang

Para pakar bingung menelaah. Tak mudah pastikan penyebabnya. Katanya longsor di bawah laut. Bukan pasang di malam purnama

Awalnya dibilang tingginya semeter. Lalu direvisi menjadi dua meter. Warga menyaksikan lima meter. Seberapa meter tetaplah tsunami

Di tengah kalut sirene meraung. Tunggang langgang warga berlari. Menyebar panik di tengah panik. Sungguh tindak yang tak beradab

Semua kaget bingung terdadak. Respon mitigasi tak berpola. Hidup di tengah lingkaran bencana. Gaya hidup menentang alam

 Syarifuddin Abdullah | 23 Desember 2018/ 16 Rabiul-tsani 1440H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun