Mohon tunggu...
saam fredy
saam fredy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tinggal di Salatiga, Jawa Tengah

Pelangan Kompas Cetak

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Istilah Femisida, Sejak Kapan Digunakan?

21 April 2023   12:02 Diperbarui: 21 April 2023   12:08 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas cetak (29/11/2022)


Tahun ini, ketemu lagi dengan kata "Femisida", di rubrik Langkan, Kompas, Selasa (29/11/2022). Tahun lalu, saya menemukannya di rubrik bahasa, Kompas, Selasa (23/2/2021).

Di rubrik bahasa kala itu Rainy MP Hutabarat, mengutip Sidang Umum Dewan HAM PBB, mendefinisikan femisida sebagai "pembunuhan perempuan karena mereka perempuan".

Pembunuhan itu didorong hasrat dominasi, penaklukan, agresi, dan penikmatan. "...sebab perempuan dipandang sebagai properti," tulis Hutabarat.

Lalu sejak kapan kata itu digunakan? Dari sejumlah sumber di dunia maya, ada beberapa jawaban.

Pertama, dalam tulisan Consuelo Corradi, dkk, di Sage Journals (2016), berjudul "Theories of femicide and their significance for social research", menyebut kata itu digunakan oleh Diana Russell di tahun 1976.

Kedua, yang menarik, sebuah situs DianaRussell merekam kata itu di dengar Diana Russell untuk kali pertama di tahun 1974.

"I first heard this word 37 years ago in 1974 when a friend in London told me that she had heard that a woman in the United States was planning to write a book titled "Femicide", kutip situs tersebut.

Ketiga, situs femicideincanada mencatat kata "femicide" sudah ada sejak 1801.

"The first documented use of the term 'femicide' was in a book by John Corry (1801) called A Satirical View of London at the Commencement of the Nineteenth Century where it was used to refer to the killing of a woman", tulis situs itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun