Mohon tunggu...
saam fredy
saam fredy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tinggal di Salatiga, Jawa Tengah

Pelangan Kompas Cetak

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saat Stanley Adi Prasetyo "Keseleo" Parkindo

13 November 2022   16:08 Diperbarui: 13 November 2022   16:19 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas Cetak, Selasa (4/10)

Stanley Adi Prasetyo keseleo saat menulis akronim dari Partai Katolik Indonesia dengan Parkindo, dalam tulisannya, "Andaikan Indonesia Tanpa Frans Seda", di kolom Opini Kompas, Selasa (4/10).


"... serta Ketua Umum Partai Katolik Indonesia (Parkindo)", tulis Stanley.

Sewaktu membaca tulisan itu, saya tidak terlalu memperhatikan, namun seorang pembaca Kompas melakukan koreksi lewat surat kepada redaksi, Senin (10/10).

"Mestinya yang benar adalah tertulis Ketua Umum Partai Katolik, bukan Parkindo (Partai Kristen Indonesia)", tulis Fx Rishardjanto.

Apa yang disampaikan Rishardjanto dibenarkan oleh Stanley, juga di rubrik yang sama, di hari yang sama jua.

"Kepada Rishardjanto, benar Parkindo ternyata nama Partai Kristen Indonesia", tanggap Stanley.

Parkindo sendiri merupakan hasil peleburan dari 2 partai, yakni Partai Kristen Nasional (PKN) dan Partai Kristen Indonesia (Parki).

Pdt. Basoeki Probowinoto ikut membidani lahirnya Partai Kristen Nasional (PKN). Hal itu disebut dalam buku "Ikrar & Ikhtiar dalam Hidup Pdt. Basoeki Probowinoto", sedangkan Partai Kristen Indonesia (Parki) merupakan bentukan Melanchton Siregar di Sumatera.

Pembentukan partai politik Kristen di era itu, mendapat perhatian Sutarno. "Mengenai topik disertasiku, aku tertarik untuk mempelajari apa yang menjadi motivasi didirikannya partai politik Kristen", tulis Sutarno  dalam Otobiografinya.

Pendirian Parkindo, seperti ditulis Sutarno, menggunakan model Anti Revolutionarie Partij (ARP), bentukan Abraham Kuyper, 1879.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun