Lima bulan terakhir ini, saya fokus mengubah pola hidup. Yang dulunya tidak suka berolahraga, kini mulai mendisiplankan diri untuk menggerakkan tubuh. Ya meskipun hanya ber-skipping selama 30 menit sampai satu jam saja, itu sudah cukup menguras keringat.
Olahraga ini, rutin saya lakukan setiap dua hari sekali di pagi hari sekitar pukul 07.00 wib. Kenapa demikian!! Karena bagi saya, berolahraga sambil melihat ibu-ibu pergi berbelanja dan anak-anak sekolah berlalu-lalang, menimbulkan semangat tersendiri.
Terlebih ditambah dengan hangatnya sinar mentari pagi yang mengandung sejuta khasiat. Seperti orang Jawa bilang, caring (berjemur) pagi akan menambah stamina kesehatan. Betul tidak!!
Selain mulai membiasakan berolahraga, konsumsi makanan yang masuk dalam tubuh pun mulai disortir. Jika dulunya saya penggemar segala jenis  junk food, kini tidak lagi.
Jika dulunya saya rakus dalam melahab aneka makanan yang berbau minyak dan santan, kini makanan jenis itu mulai berangsur menghilang. Bukannya tidak mau, tapi mulai mengurangi secara perlahan.
Awalnya saya mulai membiasakan mengonsumsi sayur, buah dan protein dengan jumlah banyak setiap harinya. Sedangkan nasi, pada mulanya saya mengurangi batasan jumlah yang masuk ke dalam tubuh untuk membiasakan diri dari takaran yang selalu over hingga menyusut menjadi lebih kecil.
Hingga pada akhirnya, saya lebih memilih mengganti nasi dengan kabohidrat lainnya. Seperti, kentang, jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian dan lain sebagianya. Memang ini tidak mudah, karena mindset saya dari dulu telah terbentuk "belum makan namanya, kalau belum makan nasi" dan"belum kenyang, kalau tidak makan nasi".
Karena niatnya ingin mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, maka mendisplinkan diri dan menjadi konsisten itu penting. Untuk itu, semuanya saya lakukan dengan senang hati. Bagi saya #belajarsehatitubaik dan #menjadisehatitubaik. Kenapa tidak dilakukan sekarang!!
Dalam minggu-minggu pertama, saya kerap dilanda lapar yang tidak karuan. Konsetrasi menulispun kacau, mau melakukan kegiatan apapun menjadi sangat malas.