Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Sexy Killers" dan Ajakan untuk Golput

16 April 2019   14:31 Diperbarui: 16 April 2019   18:09 1861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.pantau.com

PT Rakabu tidak ada hubungannya dengan aktivitas batubara yang sedang disorot, namun video tersebut ternyata menyoroti PT Rakabu yang sahamnya dibeli oleh Luhut untuk mengembangkan bisnisnya di bidang lain selain batubara. 

Ya, PT Rakabu tidak terafiliasi dengan bisnis batubara kecuali pembelian saham oleh PT Toba Sejahtera.

Sedangkan di menit 1:08:51, video yang di garap oleh Watchdoc Image bekerjasama dengan Greenpeace itu menuliskan tentang 7 (tujuh) perusahaan tambang milik Prabowo Subianto, diantaranya mungkin anda kenal; PT Kaltim Nusantara Coal, PT Erabara Persada, PT Kaltim Santan Coal dsb.

Video ini pun terus menerus menyorot soal keterlibatan tim pemenangan baik TKN maupun BPN, bahkan yang agak konyol video itu menyoroti juga keterlibatan KH Ma'aruf Amin sebagai ketua MUI untuk "meloloskan" perusahaan tambang yang sudah go public sebagai saham syariah.

Saya agak ketawa menonton momen ini, karena saham syariah memiliki aturan yaitu perusahaan yang masuk ke daftar saham syariah harus perusahaan yang tidak terlibat penjualan narkoba, minuman keras, perdagangan ilegal, makanan non halal dan riba.

Sedangkan perusahaan tambang adalah perusahaan bisnis dagang semata, mengambil sumberdaya lantas menjual ke pengguna. Secara syariat tidak ada yang perlu dilarang. Jika perusahaan tambang tersebut bermasalah soal AMDAL, maka aturan dan UU-nya yang harus di tegakkan.

Sehingga lucu jika video ini lantas mengaitkan segala rupa elit bangsa ini kedalam satu skema "dosa" lingkungan, yang semestinya "dosa" tersebut bisa di minimalkan.

Jika video ini menyoroti soal lingkungan, maka fokus sorotlah lingkungan, bahas Undang-Undangnya dan solusi alternatif. Toh saya dan rekan-rekan pun sangat setuju jika aturan AMDAL betul-betul ditegakkan. 

Mari viralkan video soal terumbu karang yang rusak, petani yang merugi dan korban akibat kelalaian perusahaan tambang. Pemerintah harus turun tangan. Harus dan wajib.

Kerusakan AMDAL akibat eksplorasi perut bumi terjadi sudah sejak lama. Dan di era Jokowi ini telah terjadi perbaikan besar-besaran. Saya masih ingat bagaimana proyek PLTU di hentikan akibat adanya terumbu karang milik petani di Teluk Balikpapan rusak. Kontraktor mengganti rugi cukup besar ditambah perbaikan desain struktur Jetty agar tidak merusak lingkungan.

Disinilah saya melihat ada kecenderungan video ini mengarah ke ajakan golput. Bagaimana tidak, mereka membuat infografis soal keterlibatan para elit sampai sedemikian detail. Bahkan disini justru saya melihat sisi lain, bahwa video soal kerusakan lingkungan hanyalah latar belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun