Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menguak "Arab Spring-Indonesia" dan Jejak Radikalisme

15 Januari 2019   12:06 Diperbarui: 15 Januari 2019   12:10 4852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: http://www.aljazeera.com

Pengkhotbah itu adalah Habib Rizieq Shihab (HRS), penggagas NKRI Bersyariah, sekaligus pentolan Front Pembela Islam (FPI).

Siapa FPI?

FPI dibentuk resmi pada tanggal 17 Agustus 1998 tepat setelah orde baru tumbang. FPI sebagai bentuk selanjutnya dari Pam Swakarsa, dimana Pam Swakarsa dibentuk oleh Jendral Wiranto sebagai "jembatan vertikal" yang menghubungkan antara sipil dengan sipil, untuk mengakomodir konflik vertikal antara masyarakat dengan pemerintah.

Konflik vertikal ini tentu merugikan. Rakyat dihadapkan dengan militer, untuk itu perlu jembatan penghubung, maka lahirnya Pam Swakarsa. Salah satu tugasnya adalah mengamankan Sidang Istimewa MPR 1998 dan pada 1999 untuk melindungi DPR dan pemerintah dari demonstran yang menolak transisi Soeharto ke Habibie.

Pada tahun ini, Kivlan Zein sendiri memberi kesaksian bahwa dirinya diperintahkan oleh Jendral Wiranto untuk mengumpulkan massa. Inilah embrio dari Pam Swakarsa. Kivlan saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Kostrad, di mana atasannya, yaitu Prabowo Subianto menjadi Panglima Kostrad. 

Nah, dari sini mulai nyambung kan dengan kondisi sekarang? Oke, kita lanjut.

Berjalan bulan, Pam Swakarsa dinilai terlalu pro pemerintah, masyarakat sudah tahu bahwa Pam Swakarsa didanai pemerintah, maka perlu suatu wadah khusus agar Pam Swakarsa bisa melebur bersama masyarakat, munculah FPI, dengan tambahan kalimat "Islam" agar tampak strategis.

FPI pro ISIS?

Dari pidato HRS sendiri, sudah jelas bahwa FPI tidak menolak ISIS bahkan mengizinkan ISIS untuk masuk ke Indonesia. ISIS adalah organisasi sempalan Al-Qaeda. Dibentuk ketika krisis Suriah untuk menjatuhkan pemerintahan Bashar Assad, dimana Abu Bakr al-Baghdadi (pemimpin Al Qaeda Irak) menyerukan penggabungan perjuangan Irak dan Suriah.

Hal ini ditentang oleh kelompok Jabhah Al Nusra pimpinan Al Julani. Informasi saja, Al Nusra ini juga 'anaknya' Al Qaeda. Mereka pun pisah. Al Qaeda melahirkan anak yang nakal, beringas, susah diatur dan mata duitan, ISIS.

Al Qaeda dan juga ISIS dalam sejarahnya merupakan 'tentara' besutan Amerika. Hal ini diakui oleh Hillary Clinton dalam wawancara dengan Fox News, Hillary mengatakan bahwa tujuan pembentukan tentara mujahidin di Afghanistan adalah upaya Amerika untuk mengusir Uni Soviet dari Timur Tengah, dan rencana itu berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun