Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kalau Blackpink Kena Boikot, Emang Kenapa?

14 Desember 2018   10:49 Diperbarui: 14 Desember 2018   12:02 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://sumsel.tribunnews.com

Blackpink di petisi, di dalam petisi yang dimotori oleh emak-emak loyalis acara reuni itu menuliskan bahwa Blackpink, girl band asal Korea ter-hits yang muncul dalam iklan Shopee, secara repetitif dan masif  bisa merusak akhlak  generasi penerus bangsa yang masih putih polos. Ah masak sih Ferguso?

Sudah bukan barang baru di Indonesia jaman now, bahwa isu seksis nan agamis masih menjadi komoditas terlaris di negeri ini, alasannya klasik: Merusak generasi bangsa. Padahal saya dan rekan-rekan yang lahir di tahun '80an, menikmati dengan khusyuk dimana Pamela Anderson, Erika Eleniak dan David Hasselhof berkongsi maut sebagai penyelamat pantai terjago.

Serial Baywatch kala itu (era 90'an) hadir di TV nasional hampir setiap sore jam 17.00, jam primetime, disaat kami pulang main bola dan sudah mandi. Baywatch bukan hanya soal pantai, tapi soal berpakaian yang "pantai sekali". Ya iyalah, penyelamat pantai mosok pakai kebaya. Ditambah eksotika Pamela Anderson yang "you know her so much". Tanpa blur sodara-sodara.

Lantas, apakah saya dan yang lain tumbuh menjadi maniak seks dan penjahat kelamin karena serial Baywatch? Padahal saat itu hanya ada satu TV swasta, dan otomatis ya kami nonton itu. Tidak om dan tante. 

Saat itu kami tidak paham tentang tubuh wanita, yang kami pikirkan pakaian penjaga pantai ya memang seperti itu. Kami fokus cerita ketika mereka menyelamatkan korban di pantai.

Jika ada penjahat di antara kami, tentu dia adalah oknum. Bukan otak kami rusak hanya karena Baywatch. Pelajaran yang diberikan orangtua masih jauh lebih masif ketimbang tontonan televisi. Lagipula serial Ksatria Baja Hitam jauh lebih "berbahaya" bagi kami. Setiap hari di sekolah kami bertarung layaknya Ksatria Baja Hitam vs Gorgom. Gigi patah tak tehitung lagi.

Dan itu saya yakin betul disadari oleh emak-emak penandatangan petisi. Mereka akan lebih concern ke area youtube yang lebih berbahaya ketimbang girl band Korea di iklan Shopee.

Anak saya sendiri pun lebih suka nonton Tayo di youtube, untuk itu saya membuat pengaman di youtube. Khusus hanya untuk anak-anak. Aman tho?

Jadi siapa sasaran emak-emak tersebut?

"Siapa kang?"

"Kamu pasti belum ngopi..sasaran para emak itu...ya kamu! Bapaknya!"

Astagfirullah mylove~

"Kok bisa?"

Ya bisa, mereka khawatir jika iklan Shopee yang muncul setiap lima menit sekali tanpa terdeteksi itu bakal bikin kamu terhypnotis. Saya saja, meskipun setiap iklan Shopee itu muncul selalu ber-istigfar, tetap saja setan selalu berhasil menahan mata saya nol derajat menghadap televisi.

Alibi yang menguatkan saya adalah bahwa emak yang meng-inisiasi petisi itu mengatakan dia tidak punya TV, melainkan informasi dari emak-emak yang lain. Kebayang kan bagaimana informasi itu menyebar?

Misal gini om,

Menurut aduan Ibu Ratmi yang saya temui di pasar Trenggalek, selain harga cabai yang cenderung stabil, juga informasi tentang kebiasaan baru suaminya yang selalu di depan televisi, "sampai serak saya manggil, bu" Adu bu Ratmi. 

"Saya kira nonton apa, ternyata cuma nungguin Blackpink di iklan Shopee, saya kan KZL bu! Sampe jempolnya gerak-gerak sendiri, gak tahan saya kak Emaa.." Sambung ibu Ratmi.

Lain lagi aduan Emak Meli di pasar Gunungjati, selain harga telor omega yang cenderung naik turun, juga aduan soal kebiasaan baru suaminya menutup mata ketika mereka "sunnah Rasul". 

"Saya paksa dia bu, ngapain heh nutup mata muluk??!!.."

"Trus apa bu jawabnya bu?"

"Katanya sambil bayangin Lisa Blackpink yang di iklan Shopee, kan parah bu!!"

Astagfirullah mylove~

Nah, atas aduan emak-emak tadi, sangat layak jika si emak ini lantas membuat petisi tanpa harus punya televisi. Emak-emak gitu lho, mau adu soal nyali? Jangan deh. Bahkan jika kamu punya alibi yang sangat kuat agar KPI menghentikan sinetron, dangdut dan acara gosip murahan yang jauh dari mendidik, kalo emak-emak tadi melawan, kamu mau apa?

Saya pribadi jadi mengamini selorohan youtuber Yong Lex (atau apalah itu namanya) soal Lisa Blackpink. Justru kalau anda tidak tertarik dengan Lisa, perlu ditelisik kelaki-lakian anda. Ini bukan soal otak kotor, ini soal kewajaran. Istri anda seperlirikan kepada pria ganteng pun itu wajar, manusiawi.

So, iklan Shopee yang tiap lima menit sekali itu dikhawatirkan bisa membuat alam bawah sadar pria dewasa berkontraksi, merekam dan dikhawatirkan bisa merusak moral kesetiaan para suami, minimal kesetiaan pandangan (dan juga dompet). 

Mungkin karena malu jika bawa alasan suami, jadilah anak yang masih polos menjadi "tameng" emak-emak di dalam petisi, lagipula urusan anak hampir selalu berhasil menggaet simpatik masyarakat, iya tho? 

Buktinya petisi itu manjur,  Shopee sudah menghilangkan sosok Blackpink di dalam iklannya dalam tiga hari ini. 

Pun protes soal serial Baywatch yang akhirnya pindah jam tayang di jam 20.00. Ya gimana enggak, Baywatch telah berhasil membuat para bapak-bapak pulang ontime, alhasil uang lembur ke istri pun berkurang. Kenyataan lho ini, ada bukti, tetangga saya.

Jadi, jangan su'udzon dulu soal seksisme para emak-emak tadi. Ini adalah bentuk kekhawatiran wajar terhadap suami macam kamu, ya kamu, yang baca ini.

Abis kamu bandel sih..

***

Di publish juga di www.ryokusumo.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun