1.Lingkungan Lebih Sehat
Mangrove yang dulunya gundul kini tumbuh rapat. Sekitar 50 hektare hutan mangrove berhasil direhabilitasi. Air laut lebih jernih, udara lebih segar, dan burung-burung migran kembali singgah.
2.Ekonomi Lebih Baik
Produk UMKM warga kini tidak hanya dijual di sekitar kampung, tapi juga ikut dipamerkan di bazar kota Surabaya. Wisata edukasi mangrove mendatangkan pengunjung hingga 2.000 orang per bulan pada musim liburan. Rata-rata penghasilan keluarga naik 20--40% sejak program ini berjalan.
3.Pendidikan & Kesadaran Anak Muda
Setiap akhir pekan, anak-anak sekolah ikut belajar menanam mangrove. Mereka dikenalkan dengan ekologi pesisir sejak dini. "Sekarang anak saya lebih paham menjaga alam daripada saya dulu," kata Lina (34), seorang ibu rumah tangga sambil tersenyum bangga.
Sudut Pandang Arsitektur: Ruang Sosial yang Hidup
Dari perspektif arsitektur, transformasi ini tidak hanya menyangkut bangunan fisik, melainkan juga bagaimana ruang sosial terbentuk dan dimanfaatkan kembali.
*Mangrove sebagai "dinding alami"
Akar mangrove menahan ombak layaknya dinding penahan tanah. Bedanya, mangrove tidak kaku, melainkan hidup, tumbuh, dan memberi manfaat ekologis.
*Jalur tracking kayu