Mengubah kebiasaan memberi makan monyet adalah kunci. Edukasi ini penting bagi wisatawan maupun warga lokal agar tidak memperkuat perilaku agresif.
3.Manajemen Sampah dan Makanan
Sampah organik harus disimpan aman. Penempatan tong sampah tertutup di kawasan rawan bisa mencegah monyet mengais sisa makanan.
4.Pemanfaatan Teknologi
Di beberapa negara, digunakan camera trap atau sistem alarm suara untuk mengusir monyet tanpa melukai mereka. Indonesia bisa mengadaptasi hal serupa.
5.Kerja Sama Lintas Pihak
Pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat perlu satu meja. Di Sumatra Utara, kolaborasi BKSDA dengan desa sekitar hutan terbukti menekan konflik lewat program desa konservasi.
Di Tangkahan, Sumatra Utara, masyarakat lokal bekerja sama dengan lembaga konservasi membentuk desa ekowisata. Pendapatan desa meningkat, konflik satwa menurun.
Thailand bahkan sudah menggunakan monkey-proof bin atau tempat sampah anti-monyet untuk mengurangi akses satwa ke makanan manusia. Ide sederhana ini bisa diadaptasi di Indonesia, terutama di kawasan wisata .
Mahasiswa dan komunitas pemuda juga dapat berperan aktif melalui penelitian kecil, kampanye digital, hingga edukasi lingkungan di sekolah-sekolah. Teknologi sederhana seperti drone pemantau kawasan hutan atau aplikasi laporan konflik satwa dapat menjadi solusi modern untuk membantu pemerintah dan masyarakat lokal merespons lebih cepat