Mohon tunggu...
ryn be
ryn be Mohon Tunggu... Mahasiswa arsitektur

Mahasiswa arsitektur aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saat Satwa Jadi Tetangga: Menyikapi Konflik Manusia-Macaca di Indonesia

15 September 2025   21:44 Diperbarui: 15 September 2025   21:48 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macaca ekor panjang di area wisata/permukiman. Sumber: Mongabay

3.Perusakan Habitat

Deforestasi tahunan di Indonesia masih tinggi. Data KLHK 2023 mencatat laju kehilangan hutan mencapai ratusan ribu hektar per tahun. Habitat yang rusak berarti sumber makanan alami hilang, memaksa macaca mencari alternatif—dan sayangnya, itu berarti ladang dan rumah manusia.

4.Perilaku Monyet yang Dibentuk Manusia

Kebiasaan wisatawan memberi makan monyet membuat mereka semakin berani. Studi di Bali menunjukkan bahwa monyet di area wisata seperti Ubud tidak hanya mengandalkan hutan, tapi juga makanan dari turis. Akibatnya, perilaku agresif meningkat, bahkan berisiko menularkan penyakit lewat gigitan atau cakaran.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, Indonesia kehilangan lebih dari 600 ribu hektar hutan pada periode 2019–2022. Angka ini bukan sekadar statistik; bagi macaca, itu berarti hilangnya ribuan pohon tempat berlindung dan mencari makan.

Di Sumatra Barat, petani pisang melaporkan kerugian hingga jutaan rupiah per musim panen karena serangan monyet. Sementara di Bali, sebuah studi Universitas Udayana menemukan bahwa lebih dari 70% perilaku agresif monyet dipicu oleh pemberian makanan dari wisatawan.

Dampak dan Persepsi Negatif

•Gangguan Aktivitas Manusia

Mungkin kamu pernah dengar cerita monyet masuk bandara atau sekolah. Di Yogyakarta, misalnya, macaca tercatat meresahkan warga karena sering masuk ke perkampungan. Gangguan ini bukan sekadar sepele, tapi bisa mengganggu keselamatan manusia.

•Kerugian Ekonomi

Petani adalah pihak yang paling merasakan dampak konflik. Menurut penelitian Universitas Andalas (2022), kerugian akibat serangan monyet di lahan pertanian pisang di Sumatra Barat bisa mencapai jutaan rupiah per musim panen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun