Oleh : LOULA MARETTA Â dan YENA HERLINA, Mahasiswi S2 Manajemen Pendidikan Universitas Pamulang
Rekrutmen bukan sekadar mencari orang untuk mengisi posisi kosong. Lebih dari itu, proses ini adalah gerbang awal dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM) sebuah organisasi. Di sinilah pentingnya merancang instrumen pengujian rekrutmen yang benar-benar efektif.
Bayangkan jika kita merekrut seseorang hanya karena kesan pertama atau nilai akademiknya saja, tanpa menelaah lebih dalam kompetensi teknis, kepribadian, dan kecocokan budaya kerjanya. Apa yang akan terjadi? Bukan tidak mungkin, orang yang dipilih ternyata tidak mampu beradaptasi, kurang produktif, atau bahkan meninggalkan pekerjaan dalam waktu singkat. Ini tentu merugikan semua pihak.
Instrumen Rekrutmen yang Efektif: Apa Saja Unsurnya?
Ada empat hal yang perlu diperhatikan saat menyusun alat seleksi dalam proses rekrutmen:
Validitas -- Apakah tes benar-benar mengukur kompetensi yang dibutuhkan?
Reliabilitas -- Apakah hasil tes konsisten jika digunakan berulang kali?
Kepraktisan -- Apakah instrumen tersebut mudah digunakan, efisien, dan tidak menyita terlalu banyak sumber daya?
Keadilan -- Apakah alat ukur bebas dari bias dan memberi peluang yang sama bagi semua kandidat?
Keempat prinsip ini menjadi fondasi penting dalam menyaring pelamar secara objektif.
Bagaimana Cara Merancangnya?