Mohon tunggu...
Rian Diaz
Rian Diaz Mohon Tunggu... Ruang Tengah Komunikasi

Pengajar Ilmu Komunikasi dan Pemerhati Perubahan Sosial Skala Kecil

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Korupsi dalam Esensi "Lapar" Knut Hamsun

24 Mei 2023   15:08 Diperbarui: 24 Mei 2023   15:44 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Anak menahan lapar di ambali dari freepik.

Satu-satunya alasan untuk tetap eksis adalah dengan tidak berhenti makan.. Ada benalu yang hinggap di dalam sistem ini dan memaksa orang untuk melakukan korupsi bukan agar benalu ini tetap hidup, melainkan agar pelaku korupsi ini tetap hidup. Sekali waktu ketika pelaku ini memutuskan berhenti memberi makan, maka ia akan mati entah itu dalam OTT, maupun tersandung kasus korupsi itu. 

Para pelaku korupsi seringkali tersenyum ketika ditangkap.  Mungkin mereka tersenyum karena tidak lagi memberi makan benalu dalam sistem korupsi itu. Mereka dapat merasakan kembali esensi tertinggi dari badani manusia yakni lapar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun