Mohon tunggu...
Ryan Maulana
Ryan Maulana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dibalik Cerita Listrik di Bumi Cendrawasih

25 Oktober 2016   23:47 Diperbarui: 27 Oktober 2016   14:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencanangan Program Indonesia Terang dan peresmian PLTMH Wilkmakh di Distrik Temel, Kabupaten Maybrat, Papua Barat

Sudah 71 Tahun Perusahaan Listrik Negara ini berdiri dan menjadi tonggak sejarah serta saksi perkembangan pembangunan kesejahteraan masyarakat, pendidikan, dan perekonomian di Indonesia. Saat ini, bukan hal yang mudah bagi PLN untuk mengemban amanah dalam melaksanakan tugas dari Presiden menyelesaikan mega proyek 35.000 MW. 

Tidak hanya memastikan keandalan listrik bagi masyarakat luas tetapi juga memastikan ketersediaan listrik di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena saat ini listrik merupakan salah satu media utama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pembangunan daerah tertinggal.

Perjalanan panjang PLN selama ini tidak lepas dari peran utama pihak internal perusahaan, salah satunya adalah pegawai PLN yang sering menyebut dirinya sebagai abdi masyarakat. Konsekuensi sebagai salah satu abdi masyarakat adalah harus rela ditempatkan diseluruh penjuru negeri dan mengabdi dengan sepenuh hati untuk memastikan pasokan listrik telah sampai ke masyarakat dengan baik. Tetapi dengan berbagai keterbatasan dan upaya perbaikan yang telah dilakukan, pemerintah dan PLN terus melaksanakan pembangunan infrastruktur kelistrikan salah satunya adalah melalui Program Indonesia Terang.

Program Indonesia Terang merupakan salah satu program dari Kementerian ESDM dengan target lokasi di pelosok Indonesia yang belum tersentuh listrik dan sulit dijangkau. Dengan membangun Sumber Daya Kelistrikan menggunakan Sumber Daya Alam di wilayah sekitar, program ini merupakan salah satu komitmen dalam menjalankan peran pembangunan di wilayah-wilayah tertinggal. Keterlibatan saya sebagai team advance dari PLN untuk peresmian program Indonesia Terang di Kabupaten Maybrat, Kecamatan Ayamaru Jaya Distrik Temel, Provinsi Papua Barat pertengahan tahun 2016 lalu memberikan pengalaman yang cukup berharga. 

Kala itu saya merasa tertegun ketika berada di perjalanan menuju Kabupaten Maybrat, saat itu saya masih melihat beberapa kecamatan di wilayah tersebut masih belum dapat menikmati listrik. Sepanjang jalan menuju lokasi peresmian yang berada di salah satu puncak bukit saya melihat banyak desa yang masih terisolir dan tidak memliki sumber daya untuk dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik. Hal ini justru mengubah pandangan saya mengenai opini negatif masyarakat mengenai belum tersedianya aliran listrik di beberapa wilayah di Indonesia. Setelah melalui perjalanan udara selama kurang lebih 5 jam dari Jakarta ditambah jalur darat 10 jam dari kota Sorong sampailah saya di Distrik Temel. Saat itu saya baru benar-benar menyadari bahwa untuk menyambungkan listrik dari satu pembangkit ke transmisi hingga didistribusikan kemasyarakat  di Wilayah Papua Barat khususnya di Kabupaten Maybrat dibutuhkan persiapan yang sangat panjang dan teliti, sumber daya manusia yang berkualitas, serta kerjasama yang intensif dengan berbagai pihak karena kondisi alam di Maybrat yang sangat ekstrim. Kementerian ESDM saat ini berkomitmen untuk menyediakan listrik dengan memanfaatakan potensi Sumber Daya Alam di wilayah tertinggal melalui Porgram Indonesia Terang, salah satunya adalah dengan telah dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) yang saat ini telah terpasang di Distrik Temel dan dapat dinikmati masyarakat sekitar.

Pak Billy, Supervisor Rayon Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat
Pak Billy, Supervisor Rayon Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat
Selama di Ayamaru saya bertemu dengan Supervisor Rayon Sorong Selatan yang membawahi wilayah Maybrat. Beliau bernama Pak Billy, keramahan khas bangsa Indonesia saya rasakan ketika bersama beliau. Dengan penuh keikhlasan dan tanpa keraguan beliau memberikan bantuan kepada kami dan tim dari kementerian ESDM termasuk membantu untuk mengakomodir kebutuhan selama berada di Maybrat. Pak Billy merupakan warga asli Jayapura dan bertugas di Sorong Selatan, Papua Barat. 

Karena beliau mengemban amanah untuk memastikan keandalan kelistrikan di wilayah Sorong Selatan, beliau sangat hafal seluruh wilayah di Maybrat. Jarak kantor PLN Sorong Selatan dengan wilayah Ayamaru Jaya ditempuh sekitar 3 jam dengan akses jalan yang cukup sulit dilalui, kami harus melalui jalan bukit dan masih belum diaspal lebih dari satu jam serta menanjak. 

Pak Billy sudah beberapa kali ke wilayah tersebut dari perbaikan jaringan, termasuk survei untuk penyambungan jaringan. Beliau juga menceritakan bagaimana keterbatasan informasi dan pengetahuan masyarakat yang masih minim menjadikan beliau benar-benar harus bekerja keras untuk menyelesaikan beberapa masalah kelistrikan di wilayah tersebut. Komplain mulai dari pemadaman, sosialisasi kelistrikan mengenai penggunaan listrik prabayar, serta usaha untuk mencipatakan sumberdaya kelistrikan yang andal di wilayah Papua Barat sudah menjadi hal yang sehari-hari diselesaikanya, ditambah di wilayah tersebut masih banyak distrik dengan pola yang pelayanan listrik yang masih kurag dari 24 jam. Jadi kapan saja jika ada komplain dari masyarakat beliau harus siap menempuh jarak yang cukup jauh dari unit kerja yang berada di Sorong Selatan ke lokasi gangguan. Saya tidak melupakan beberapa kalimat yang beliau utarakan kepada saya mengenai bagaimana hukum adat di wilayah tersebut masih dijunjung tinggi. 

Hal tersebut menjadi sebuah tantangan baru untuk beliau dalam bersikap, diluar tugas besar yang diemban untuk memastikan sistem kelistrikan yang handal dan merata. Beliau harus berhati - hati dalam bertindak, karena hukum adat yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat sekitar dan tidak adanya toleransi terhadap hukum negara. Sikap dan perilaku Pak Billy menunjukkan bagaimana beliau bekerja dengan penuh keikhlasan merupakan kunci utama khususnya sebagai pegawai PLN. Saya melihat sosok seorang anak bangsa yang bekerja dengan sepenuh hati untuk menerangi wilayah khususnya di wilayah Timur yang  jauh dari peradaban dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan, karena listrik merupakan salah satu kunci utama untuk peningkatan kesejahteraan pendidikan dan perekonomian. Beliau melaksanakan pekerjaannya, tanpa melihat siapa orang yang dilayaninya.

Saya berharap tulisan ini akan mampu menggelorakan semangat bagi Pak Billy dan insan-insan PLN yang berada jauh di pelosok negeri serta berada jauh dari keluarga mereka.  Dengan penuh keikhlasan, percayalah tugas ini merupakan tugas mulia dan membawa manfaat bagi Bangsa dan Negara. 71 Tahun sudah PLN mengabdi untuk negeri, begitu banyak perubahan yang telah terjadi, kami sangat berharap sebagai Bangsa Indonesia bahwa PLN saat ini tidak hanya menjadi sebuah korporasi yang merupakan sarana bagi para pegawainya untuk bekerja, tetapi juga memberikan manfaat untuk masyarakat luas dan tentu saja sebagai ladang amal bagi para abdi masyarakat ini. 

Perbaikan dari semua sisi harus dilakukan,salah satunya yang paling utama adalah penghargaan bagi para abdi masyarakat yang merupakan Sumber Daya Perusahaan dan aset jangka panjang. Insan PLN saat ini, merupakan bagian dari pembangunan negara serta tenaga listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, maka teruslah berikan yang terbaik jadilah agen perubahan dan pembangunan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun