Mohon tunggu...
Wishang Raksadipa Priambodo
Wishang Raksadipa Priambodo Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Mahasiswa dengan hobi menulis dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Musik dalam Film

13 Juni 2022   19:58 Diperbarui: 13 Juni 2022   19:59 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sesuatu yang dapat kita kagumi dalam seni perfilman adalah bagaimana musik dapat mengubah suasana dan perasaan yang ditimbulkan ketika kita menonton film. Seperti kita ketahui bahwa musik sering digunakan dalam film sebagai suara latar atau efek suara, khususnya musik klasik yang telah ada sedari dahulu. Film mampu meminjam perasaan yang ditimbulkan oleh suara dan mengaplikasikanya sehingga mampu memberikan warna kepada cerita yang ditampilkan. Oleh sebab itu, musik memiliki posisi yang penting dalam unsur perfilman. Namun, apakah yang sebaliknya bisa terjadi? Dimana film memberikan kita pandangan baru terhadap musik itu sendiri.

Kita tahu apabila film menggunakan media audio dan gambar untuk memberikan informasi kepada pikiran kita. Ketika menonton film, telinga dan mata kita akan bekerjasama untuk memproses informasi yang masuk tetapi kita sering terpaku kepada sisi visual karena hal tersebut berada di depan kita dan menjadi hal yang teringat dalam pikiran kita setelah menonton. Perlu diketahui bahwa audio juga memiliki dampak kepada pikiran kita, khususnya ketika kita sedang menonton. Audio mampu memberikan berbagai informasi secara cepat untuk diproses dalam pikiran kita, sehingga secara tidak sadar kita mampu memiliki kesan atau interpretasi terhadap adegan yang sedang berlangsung.

            Musik dalam film, merupakan pengatur suasana dalam adegan yang muncul. Ketika kita menonton film horror, musik yang digunakan biasanya menimbulkan efek kejut kepada penonton juga sebaliknya ketika menonton film komedi, musik yang digunakan juga memberikan efek lucu. Jadi dapat dikatakan bahwa film juga dapat memberikan kita pandangan baru terhadap musik yang digunakan, khususnya pada film yang berorientasi atau bertema musikal. Kita seharusnya sadar akan potensi yang diberikan oleh musik dalam mengekspresikan suatu adegan dalam film. Ketika seorang sutradara memilih suatu musik tertentu untuk digunakan, Ia tentu percaya akan efek emosional yang akan ditimbulkan oleh musik tersebut. Sebagai contoh kita dapat melihat penggunaan musik klasik dalam sejarah perfilman, mulai dari penggunaan musik klasik milik Franz Liszt -- Hungarian Rhapsody No. 2 sebagai inspirasi dalam pembuatan soundtrack serial Tom and Jerry hingga musik milik Handel -- Spietati io vi giurai dalam film Korea yang populer beberapa waktu lalu berjudul 'Parasite' melalui sesi montage dalam film tersebut.

            Perasaan yang timbul akibat resonasi pikiran kita terhadap nada memberikan diri kita suatu pengalaman baru ketika menonton film, begitu juga sebaliknya. Fenomena yang terjadi baru-baru ini adalah penggunaan lagu lawas sebagai soundtrack dalam film, contohnya saja dalam film besutan Marvel, yaitu Guardian of the Galaxy seringkali memutarkan playlist lagu 70-an seperti lagu milik Blue Sweede -- Hooked on a Feeling, kemudian dalam Aladdin produksi Disney, ZAYN menyanyikan lagi lagu 'A Whole New World' milik Peabo Bryson Peristiwa ini berangsur terjadi dan telah menjadi tren dalam film modern. Hal tersebut memberikan dampak pada generasi muda yang sebelumnya tidak mengenal musik tersebut menjadi kenal. Akan tetapi, mayoritas efek ini muncul dikarenakan film dimana musik tersebut digunakan telah populer dalam masyarakat.

            Penulis merasakan bahwa kedua bidang seni tersebut saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam satu sisi film merupakan bidang seni yang hebat karena menggabungkan sastra, visual, dan audio menjadi satu dan dimana audio memegang peran penting dalam merealisasikan kedua bidang sebelumnya. Disisi lain musik telah ada sejak zaman dahulu dan telah menjadi bagian budaya dari banyak masyarakat di dunia. Melalui film dalam hal ini mempu mengabadikan musik hingga mempopulerkannya kembali. Seperti yang kita rasakan sekarang bahwa lagu lawas kian sering diputar dalam keseharian kita karena telah 'dibangkitkan' lagi melalui film populer tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun