Gotong Royong LAZIS (Lembaga Amil Zakat Infak dan Shodaqoh) Mathla'ul Anwar dan SDM (Sumber Daya Manusia) PKH (Program Keluarga Harapan) Â Membangun Musala Darurat dan Saluran Air Bersih di Kp. Leuwijamang Ds. Cisarua Kec. Sukajaya.
Gotong Royong ini dilaksanakan selama dua hari untuk pembangunan musala darurat dan saluran air bersih.
"Pembangunan Musala darurat dan saluran air bersih dilaksanakan di titik pengungsi Kp Leuwijamang Ds Cisarua (Kec. Sukajaya) dilaksanakan selama dua hari yaitu 25-26 Januari 2020" kata Putu Rai selaku Pekerja Sosial Supervisor PKH.
Pembangunan Musala dan air bersih dibutuhkan di wilayah tersebut.
"Di lokasi itu (titik pengungsi Kp Leuwijamang) belum ada sarana ibadah (masjid/musala) dan saluran air bersih masih terbatas sehingga perlu segera dibangun secara gotong royong", kata Uwaesul Qurni Pendamping Sosial PKH sekaligus Ketua LAZIS MA.
Relawan membawa logistik untuk pembangunan musala dan saluran air bersih."Kita membawa logistik berupa terpal, selang air, peralatan listrik/penerangan, paralon, speaker, tikar dan paket sembako", kata Uwaesul Qurni
Bantuan Logistik berasal dari Donatur SDM PKH, LAZIS Mathla'ul Anwar, IGTKA (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) Kab. Bogor, ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Kec. Cigudeg dan FKP P4GN (Forum Komunikasi Pemuda Pencegahan Penanggulangan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba) Kec. Cigudeg.
Warga sekitar ikut membantu dalam proses pembangunan ini.
"Proses pembangunan secara gotong royong relawan dan warga, mengambil kayu dan bambu dari kebun sekitar untuk musala dan saluran air bersih menggunakan sumber air dari mata air pegunungan", kata Putu Rai.
Warga senang dengan pembangunan ini."Perasaan warga setempat sangat senang dan bersyukur akan adanya musala dan saluran air bersih ini", kata Uan Barkah tokoh masyarakat di pengungsi Kp Leuwijamang.
Bencana banjir dan longsor di Kec. Sukajaya telah terjadi sejak 1 januari 2020 menyebabkan beberapa akses jalan terputus dan kampung tertimbun longsor termasuk Kp Leuwijamang Ds cisarua ini ada 47 KK yang terdampak dan mengungsi.
