Mohon tunggu...
Ruth Adinda
Ruth Adinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Law student

Law student

Selanjutnya

Tutup

Film

"A Few Good Men" 1992

25 Juni 2021   08:20 Diperbarui: 25 Juni 2021   08:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film drama tentang persidangan militer di Amerika Serikat. Letnan Daniel Kaffee (diperankan Tom Cruise) dan Letnan Joanne Galloway (diperankan Demi Moore) harus membela dua klien mereka di pengadilan militer yaitu Harold Dawson (diperankan Wolfgang Bodison) dan Louden Downey (diperankan James Marshall) yang didakwa atas kasus pembunuhan William T. Santiago (diperankan Michael DeLorenzo).

Keduanya bertugas di pangkalan Korps Marinir Amerika di Guantanamo, Kuba. Konflik ini berawal dari, yakni William Santiago merupakan prajurit  yang nilainya di bawah rata-rata dan sering pingsan saat latihan mengetahui penembakan ilegal di garis perbatasan oleh oknum Marinir lain. Santiago merupakan prajurit yang lemah dan tidak kuat latihan fisik di tempatnya bertugas sehingga seringkali memperoleh perlakuan diskriminatif dari para teman seangkatan dan seniornya sehingga membuatnya ia ingin pindah ke korps lain. Kemudian Ia menulis surat kepada pimpinannya yaitu Kolonel Nathan R. Jessup (diperankan Jack Nicholson) untuk meminta dipindah dengan janji tidak akan membuka kasus penembakan yang dilakukan temannya sebagai gantinya. Surat itu kemudian dibaca oleh pimpinan  Kolonel Nathan Jessup.

Kolonel Jessup adalah pemimpin yang kejam, angkuh dan gila hormat. Lalu Jessup berunding dengan dua perwiranya, yakni Letkol Markinson (Wakil Komandan Pangkalan) dan Letnan Kendrick (Komandan Peleton) menilai bahwa surat yang ditulis Santiago itu berbahaya apabila sampai diketahui oranglain. Letkol Markinson menyarankan Santiago dipindah saja tetapi Kolonel Jessup tidak setuju. Kolonel Jessup dikenal sebagai komandan yang tegas, angkuh dan gila hormat.  Kemudian ia menginstruksi Letnan Kendrick untuk memberikan kode merah (hukuman di luar peraturan) kepada Santiago. Letnan Kendrick menyuruh dua anak buahnya yaitu Dawson dan Downey untuk menghabisi nyawa juniornya yaitu Prajurit Santiago. Kolonel Nathan Jessup memerintahkan bawahannya untuk menjalankan "Red Code", meskipun hal itu juga ditentang oleh teman seangkatannya , Kolonel Markinson.

Lalu pada suatu malam dua orang prajurit mendatangi kamar Santiago secara diam-diam, membekap mulutnya dengan secarik kain dan mengikat kaki dan tangannya dan tidak lama kemudian Santiago muntah darah dan akhirnya meninggal dunia. Kemudian kasus ini dilimpahkan kepada Daniel Kaffee dan dibantu oleh Joanne Galloway. Danny (panggilan Daniel Kaffee) adalah sosok pengacara yang ceroboh (suka lupa bawa bolpen dan lebih senang main baseball dibanding ikut rapat) namun prestasi hukumnya luar biasa. Sedang Joanne berambisi untuk menangani kasus ini. Terdakwa yang dituduh adalah Prajurit Dawson dan Downey yang (dituduh) membunuh Santiago.

Pengakuan Dawson yaitu bahwa ia melakukan penyergapan kepada Santiago karena dianggap melanggar 'code red' yang dimana pengertiannya adalah peraturan tidak tertulis bila prajurit melanggar kedisiplinan harus diberi hukuman biasanya terjadi karena tindakan ceroboh yang bisa membahayakan seluruh korps yang dimana seharusnya mereka ada untuk menjaga dan melindungi negara  karena prioritas utama mereka urutannya : Units-Corps-God-Country (kesatuan-korps-Tuhan-negara) yang artinya tindakan apapun dianggap benar jika sedang melaksanakan perintah komandan.

Perlunya kode etik profesi militer dimaksudkan supaya seluruh anggota Tentara bisa menjaga perbuatannya sehingga bisa bertindak dan berperilaku yang baik serta sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat Indonesia. Keberadaan kode etik ini juga sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang atau melakukan perbuatan tercela. Jika tetap saja melakukan perbuatan tercela maka perbuatan yang dilakukan sudah bertentangan dengan norma moral maupun norma etika. Seperti halnya yang dilakukan Kolonel Jessup yaitu menyalahgunakan wewenangnya dengan memerintah bawahannya untuk menjalankan 'red code'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun