Riset dan pelaporan
Inti dari alur jurnalisme meliputi identifikasi suatu isu, pengumpulan data, pemilihan data atau informasi yang sesuai dengan suatu isu tersebut, dan yang terakhir adalah penyajian informasi baik online maupun cetak.
Dalam menyajikan sebuah berita, seorang jurnalis harus mengumpulkan beberapa data, baik berupa teks, video, maupun gambar. Namun saat ini semakin banyak data atau informasi yang bisa didapatkan secara online, tanpa harus pergi ke lapangan. Maka berikut beberapa keuntungan yang didapatkan, yaitu :
- Memiliki jangkauan yang luas, dari akses ke sumber
- Berbagai akses yang bisa didapat, yaitu bisa berupa dokumen, gambar, Â kontak, dan lainnya
- Kecepatan akses yang dapat diperbarui setiap hari, bahkan dalam hitungan waktu
Intinya adalah manfaat online sebagai alat penelitian hanya meliputi jangkauan dan kecepatan saja, namun juga memiliki berbagai tantangan baru terhadap para jurnalis.
Penyebaran informasi secara online
Informasi yang disebarkan secara online, yaitu dalam situs web berita memiliki kemampuan untuk memperbarui berita secara bersamaan dan berulang kali, bahkan dalam hitungan menit, untuk memberikan berita terbaru yang berbeda. Kedekatan ini yang didorong oleh fleksibilitas menggunakan alat yang ampuh, terutama dalam hal menyajikan berita terkini.
Sebuah situs web memiliki beberapa halaman terpisah yang terhubung satu sama lain, tetapi audience mampu dibaca dan dipahami secara terpisah. Hal inilah yang dapat meningkatkan jumlah dan jangkauan liputan  berita, karena audiens dapat memilih berita secara bebas yang dibutuhkan.
Selain itu, situs web dapat menyajikan dan menggabungkan teks, audio, grafik, foto, dan juga gambar bergerak dalam sebuah berita. Namun, video berisi banyak sekali 'bit' informasi dan tidak semuanya dapat berjalan melalui pipa (biasanya kabel telepon) ke PC dengan cukup cepat.
Hubungan dengan pembaca
Web didasarkan pada konsumsi non-linear. Pola konsumsi didorong oleh audiens, bukanlah penyedia. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya memikirkan kembali proses penyajian berita, untuk mendekonstruksi dan merekonstruksinya untuk audiens online dan pola konsumsi non- linear mereka.Â
Namun, jika menyajikan peristiwa, isu, dan opini sentral seputar sebuah cerita sebagai satu intisari homogen secara terus menerus, seperti jurnalis surat kabar, maka akan memerlukan banyak pengguliran (yang tidak disukai orang).Â