Esai Mitos Kedokteran
Pasta Gigi untuk Luka Bakar, Tepatkah?
Rusydi Amirulmuhtadi
Luka bakar adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup lazim ditemui sehari-hari karena cukup banyaknya aktivitas, termasuk aktivitas rumah tangga, dengan risiko kecelakaan penyebab terjadinya luka bakar seperti: memasak, menyetrika pakaian, dan banyak lainnya. "Kalau luka bakar, langsung oleskan odol," begitulah tips penanganan awal luka bakar yang tampaknya banyak diwariskan di tengah masyarakat. Namun, apakah pemberian odol atau pasta gigi ini hal yang tepat untuk dilakukan untuk atasi luka bakar?
Pengertian dan Derajat Luka Bakar
Luka bakar merupakan keadaan rusaknya kulit karena trauma panas atau dingin. Beberapa hal yang dapat menyebabkan luka bakar antara lain: trauma dingin (frost bite), air panas, api, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Api merupakan sebab tersering luka bakar pada orang dewasa sementara luka bakar pada anak lebih sering disebabkan oleh air panas.1
Terdapat beberapa derajat keparahan luka bakar yang umum digunakan dalam dunia medis, yaitu:
- Derajat I: Luka bakar hanya mencapai lapisan terluar kulit (epidermis), kulit tampak kemerahan.1-3
- Derajat II: Luka bakar mencapai lapisan bawah kulit (dermis). Terbagi menjadi IIA (hingga dermis superfisial) dan IIB (hingga dermis dalam). Pada derajat IIA, kulit yang luka tampak berwarna merah muda pucat dan terasa nyeri sementara pada derajat IIB kulit tampak berwarna merah dengan bercak serta tidak lagi terasa nyeri.1-3
- Derajat III: Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit (epidermis dan dermis). Luka tampak berwarna putih mengilap atau kehitaman serta tidak terasa nyeri.1-3
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
Terdapat beberapa tahap awal penanganan luka bakar, yaitu:
- Saat terpajan api, hentikan proses pembakaran dengan:
- Stop: diam di tempat dan tidak melakukan gerakan yang tidak diperlukan karena akan membuat api semakin berkobar.1
- Drop: menjatuhkan diri ke lantai.1
- Roll and cover: menggulingkan badan ke sisi kiri sambil melindungi wajah dan mulut dengan tangan. Lakukan hingga api padam.1 Selain metode ini, pada kasus kobaran api, dapat pula gunakan selimut, air, atau alat pemadam untuk memadamkan api.4
- Irigasi luka dengan air dingin yang mengalir selama sekitar 20 menit. Irigasi dilakukan maksimal satu hingga tiga jam setelah kejadian.1
- Pada luka bakar dengan tingkat keparahan sedang hingga berat, segera lepaskan semua perhiasan atau pakaian yang dikenakan dan tutupi tubuh dengan kain bersih serta segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat.1
- Pada luka bakar ringan (derajat I) yang tidak luas, oleskan krim pelembab atau salep setelah melakukan irigasi luka. Tujuan pengolesan krim pelembab atau salep adalah untuk meredakan peradangan serta mengurangi nyeri. Bila nyeri sangat mengganggu, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan resep obat pereda nyeri. Luka dengan derajat ini juga belum memerlukan balutan atau pemberian salep antibiotik. Jangan pernah memberikan pasta gigi atau benda lain seperti batu es, kecap, minyak, sabun colek, atau mentega pada luka bakar.1,2,4
Pertolongan Luka Bakar di Fasilitas Kesehatan
      Pada kasus luka bakar yang dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan, berikut ini adalah beberapa penanganan yang dilakukan:
- Melakukan survei awal yang bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada keadaan yang mengancam jiwa pada pasien seperti sumbatan jalan napas atau gangguan sirkulasi darah yang mengancam.1-4
- Melakukan survei sekunder untuk memeriksa keadaan pasien secara menyeluruh untuk membuat diagnosis.1-4
- Pada luka bakar yang cukup luas, dibutuhkan penggantian cairan tubuh. Penggantian cairan dapat dilakukan dengan pemasangan infus.1-4
- Membalut luka dengan balutan khusus untuk luka bakar.1-4
