Mohon tunggu...
rus wiji
rus wiji Mohon Tunggu... mahasiswa aktif

macha addict

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Scholl Of Executive (SOE) BEM KM UNTIDAR

20 Oktober 2025   00:01 Diperbarui: 20 Oktober 2025   00:01 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merajut Kepemimpinan dan Organisasi: Bekal Generasi Muda untuk Jadi Penggerak Perubahan

Oleh: Wiji

(Disusun berdasarkan materi dari Tiyo, Wisnu Saputra, dan Falih Patria Fatahilah)

Dalam dinamika masyarakat yang terus berubah, peran generasi muda sebagai penggerak perubahan tidak pernah sempat pudar. Namun, untuk menjadi kekuatan yang nyata, dibutuhkan lebih dari sekadar semangat. Diperlukan pemahaman mendalam tentang esensi kepemimpinan dan keorganisasian, yang menjadi wahana bagi para pemuda untuk mengasah kemampuan dan menebar manfaat.

Artikel ini merangkum intisari pelatihan yang membedah tiga pilar utama: kepemimpinan, organisasi, dan peran strategis generasi muda, termasuk di dalamnya penyelesaian konflik dan pengambilan keputusan.

Bagian 1: Fondasi Kepemimpinan yang Membumi (Materi: Tiyo)

Kepemimpinan sering disalahartikan sebagai sekadar posisi dan kekuasaan. Padahal, pada hakikatnya, kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi, mengarahkan, dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin sejati adalah teladan yang tidak hanya memerintah, tetapi juga menggerakkan dengan hati.

Tiga fondasi utama yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah:

1. Karakter yang Berintegritas. Karakter adalah jiwa dari kepemimpinan. Nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan konsistensi adalah pondasi yang membangun kepercayaan. Pemimpin berkarakter adalah mereka yang tegas namun bijaksana, disiplin namun manusiawi, mampu menyeimbangkan ketegasan dan empati.

2. Etika yang Menjadi Kompas. Setiap tindakan dan keputusan pemimpin harus dilandasi etika yang luhur---berpihak pada keadilan, transparansi, dan kemaslahatan bersama. Kepemimpinan yang beretika menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan penuh rasa saling percaya.

3. Kebiasaan yang Efektif. Pemimpin efektif tidak lahir instan, tetapi dibentuk oleh kebiasaan konsisten. Mereka proaktif, memiliki tujuan jelas, mampu memprioritaskan, membangun kerja sama, dan menjaga komunikasi terbuka. Mereka adalah penggerak perubahan, bukan penunggu perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun