Mohon tunggu...
Rusti Dian
Rusti Dian Mohon Tunggu... Freelancer - Mass and Digital Communication Student

Author of Geotimes | Freelance Writer Kumparan | Feminism and Journalism Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Muslim dan Terorisme: Cara "Hanum dan Rangga" Mengubah Pandangan Warga New York

7 November 2020   09:00 Diperbarui: 7 November 2020   09:10 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanum dan Rangga: Faith and The City (2018) merupakan film yang diangkat dari kisah nyata pasangan Hanum Salsabiela Rais (Acha Septriasa) dan Angga Almahendra (Rio Dewanto). Film yang disutradarai oleh Benni Setiawan ini menceritakan tentang perjalanan karir Hanum menjadi seorang wartawan di GNTV (Global New York Television) dan mimpi Rangga untuk meraih gelar doktor di Austria.

Lebih jauh, film Hanum dan Rangga ini mampu memberi gambaran kepada para penonton tentang konflik SARA yang menghantui kehidupan Hanum. Antara ingin menggapai mimpinya bertemu dan bekerja sama dengan Andy Cooper (Arifin Putra), menjadi istri yang berbakti pada suami, menjaga hubungan persahabatannya dengan Azima Hussein (Titi Kamal), dan mempertahankan idealismenya menjadi seorang Muslim yang taat.

Menjual Trauma Demi Rating Media

Bisnis GNTV yang sedang dalam kondisi yang tidak baik membuat Andy Cooper harus mencari ide baru guna menaikkan kembali rating GNTV. Di waktu yang bersamaan, Andy tertarik dengan artikel Hanum yang berhasil mengungkap kebenaran di balik kisah kelam yang menimpa Azima dan umat Muslim di New York selama bertahun-tahun.

(Sumber: https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/film-hanum-dan-rangga-ceritakan-cinta-yang-penuh-kegelisahan/)
(Sumber: https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/film-hanum-dan-rangga-ceritakan-cinta-yang-penuh-kegelisahan/)

Hanum "dilamar" oleh Andy untuk mengisi salah satu program acaranya yang berjudul "Insight Muslims". Dalam acara tersebut, Hanum harus bertemu dan mewawancarai orang-orang berhijab yang sama sepertinya. Namun, ternyata ekspektasi Hanum salah. Andy justru meminta Hanum untuk membuat narasumber menangis karena ia menginginkan ada air mata yang jatuh dalam acara tersebut.

Awalnya, Hanum menolak. Namun, ternyata Andy tidak kehilangan cara. Andy meminta Sam, produser Hanum, untuk membuat anak dari Zakiyah yang menjadi narasumber dalam acara tersebut menangis karena mengetahui ayahnya sudah meninggal dan dituduh sebagai seorang teroris. Kejadian tersebut membuat Zakiyah kecewa dan meminta Hanum beserta kru "Insight Muslims" untuk keluar dari rumahnya.

Umat Muslim di New York memang memiliki masa lalu yang kelam akibat tragedi 11 September 2001 di World Trade Center. Dilansir dari Detik.com (2020, 11 September), tragedi tersebut terjadi karena adanya pembajakan maskapai penerbangan dan serangan bunuh diri yang berkaitan dengan Al-Qaeda, kelompok Muslim yang lahir dari perang Afghanistan tahun 1986.

Adanya peristiwa tersebut menjadi peringatan, khususnya bagi warga New York dan Amerika Serikat tentang bahaya terorisme. Dari situ, stereotipe warga New York yang menganggap semua umat Muslim adalah teroris pun semakin masif. Bahkan, warga New York memperlakukan umat Muslim semena-mena. Hal tersebut dapat dilihat dari salah satu tayangan "Insight Muslims" di sebuah toko. Terlihat di sana seorang perempuan berhijab yang mendapat pelayanan tidak menyenangkan oleh kasir sebuah toko.

Walaupun demikian, tidak semua warga New York membenci umat Muslim. Terbukti pada saat perempuan tersebut tidak mendapat pelayanan yang baik, justru ada beberapa orang yang membela si perempuan dan mengecam tindakan lelaki yang berada di kasir tersebut.

Dari program "Insight Muslims", Andy ingin menjual rasa trauma dan melanggengkan stereotipe buruk warga New York kepada umat Muslim di sana. Dengan mengangkat Hanum sebagai wartawan, Andy memiliki misi untuk mengangkat rating medianya. Bahkan, Andy juga memberikan insentif kepada Sam, Hanum, dan seluruh kru "Insight Muslims".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun