Mohon tunggu...
Rusti Dian
Rusti Dian Mohon Tunggu... Freelancer - Mass and Digital Communication Student

Author of Geotimes | Freelance Writer Kumparan | Feminism and Journalism Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Tips Menulis Multiplatform Menggunakan Metode W3C

20 September 2020   08:00 Diperbarui: 20 September 2020   08:09 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: www.utakatikotak.com)

Menulis di berbagai macam platform (multiplatform) bukan perkara yang sulit jika kita tahu tips and tricks-nya. Kita harus tahu apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh pembaca seperti informasi yang akurat, berguna, dan penting. Pembaca pun juga akan mempertimbangkan kepentingan informasi tersebut bagi kehidupan mereka.

Satu hal yang perlu diingat adalah media digital memiliki karakteristik tulisannya tersendiri menurut buku Blakesley dan Hoogeveen yang berjudul "Writing -- A Manual for the Digital Age". Karakteristik tersebut diantaranya:

1. Teks lebih pendek dengan banyak jeda

2. Penggunaan link dan konten multimedia

3. Desain menjadi komponen penting

4. Bentuknya non linier dan non sequential

5. Konten dapat berubah

Menulis Gaya W3C (World Wide Web Consortium)

Seperti yang tertulis dalam buku "Writing -- A Manual for the Digital Age", ada beberapa tips menulis dengan gaya W3C, diantaranya:

(contoh nomor 1 dan 2/tangkapan layar dari laman vice)
(contoh nomor 1 dan 2/tangkapan layar dari laman vice)

1. Judul dan Deskripsi Tautan Jelas dan Akurat

Cukup gunakan judul yang informatif, terlebih sekarang pembaca lebih sering membaca lewat judul saja. Ingat pula bahwa kecenderungan pembaca di naskah digital untuk membaca secara memindai, bukan mendetail.

2. Sebutkan Topik di Paragraf Awal

Ini akan membantu pembaca untuk membaca sekilas secara visual. Pembaca akan menentukan potongan informasi yang ada di paragraf awal tersebut sudah cukup informatif atau tidak. Usahakan agar pembaca mendapat apa yang mereka cari hanya dengan membaca paragraf awal saja. Untuk selengkapnya atau informasi lebih detail, bisa dijabarkan di paragraf selanjutnya.

(contoh nomor 3/tangkapan layar dari laman vice)
(contoh nomor 3/tangkapan layar dari laman vice)

3. Satu Paragraf = Satu Gagasan Utama

Ini juga bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami tulisan yang dibacanya.

4. Hindari Bahasa Gaul dan Jargon

Sebisa mungkin tetap menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI dan PUEBI.

5. Gunakan Kata-Kata Lazim

Jika terpaksa harus menggunakan kata-kata dalam bahasa asing, jangan lupa untuk memberi arti dari kata-kata tersebut. Namun, alangkah lebih baik jika tetap menggunakan kata-kata yang sudah dimengerti atau dipahami oleh khalayak umum.

6. Gunakan Kata Kerja Aktif

7. Hindari Struktur Kalimat Kompleks

 Namun, gaya kepenulisan itu kembali lagi pada konten yang dibuat oleh penulis. Apa tujuan dari konten tersebut, sifatnya bagaimana, dan motivasi pembaca dalam menanggapi konten tersebut. Mengingat bahwa tidak semua konten cocok dengan gaya kepenulisan yang sudah disampaikan di atas.

Aksesibilitas Konten Ala W3C

Perhatikan perihal mendesain sebuah konten agar terlihat lebih menarik. Buat aksesibilitasnya se-simple mungkin. Mengingat bahwa sifat, ukuran, dan resolusi layar device yang berbeda juga dapat memengaruhi tampilan konten.

Berikut beberapa hal yang perlu diprioritaskan dalam menyusun aksesibilitas konten ala W3C menurut Blakesley dan Hoogeveen (2011, h. 366):

1. Beri alternatif konten visual dan pendengaran

2. Jangan hanya mengandalkan warna

3. Gunakan mark up dan style sheets dengan benar

4. Menggunakan bahasa alami dengan jelas

5. Membuat tabel yang bisa bertransformasi dengan anggun

6. Memastikan halaman web dapat menampilkan teknologi baru

7. Memastikan kontrol pengguna atas perubahan konten sewaktu-waktu

8. Memastikan aksesibilitas langsung dari pengguna

9. Mendesain untuk kemandirian perangkat

10. Gunakan solusi sementara

11. Gunakan teknologi dan pedoman yang disajikan oleh W3C

12. Memberikan informasi sesuai konteks dan orientasi

13. Menyediakan navigasi yang jelas

14. Memastikan dokumen jelas dan sederhana

Pentingnya Hak Cipta dan Copyright

Biar bagaimanapun, hak cipta tetap menjadi aspek yang harus diperhatikan oleh penulis, khususnya dalam menulis digital. Selain memberikan hak cipta pada karya penulis sendiri, penulis juga harus menghargai hak cipta penulis lain. Salah satunya adalah dengan mencantumkan sumber setiap kali melakukan pengutipan.

Jadi, bagaimana, apakah kalian tertarik untuk menggunakan tips and tricks W3C untuk membuat konten dan mempercantik halaman platform tempat kalian memproduksi konten?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun