Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Advokasi Perpustakaan Ketika Menjadi Keharusan

3 Juli 2022   23:14 Diperbarui: 4 Juli 2022   15:21 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dialog Ruang Pustaka RRI Sungailiat (dokpri)

Àdvokasi perpustakaan merupakan upaya membantu perpustakaan dengan melibatkan perorang maupun kelompok untuk pengembangan perpustakaan.

Melanjukan oprasional perpustakaan dengan berbagai kegiatan tidak hanya sebagai tempat menyimpan buku maka langkah advokasi harus dilakukan.

Sebagai contoh perpustakaan sekolah yakni dana oprasional yang berasal dari dana BOS dengan jumlah yang sedikit tidak dapat bisa berbuat banyak untuk perpustakaan sekolah.

Wakil ketua Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) kabupaten Bangka Heti Rukmana menjelaskan, advokasi harus dilakukan untuk perpustakaan karena itu diberitahukan kepada semua pustakawan bahwa dalam menjalankan oprasional perpustakaan tidak bisa sendiri tapi perlu dukungan kepala sekolah dan guru.

Sedangkan di luar sekolah pustakawan bisa meminta bantuan kepada orang tua siswa maupun kelompok usaha yang peduli rerhadap pengembangan perpustakaan.

ATPUSI kabupaten Bangka dalam melakukan advokasi dengan melakukan audiensi kepada Pj Gubernur kepulauan Bangka Belitung yang mendapat sambutan positif sehinggga gubernur bersedia memberikan bantuan terhadapat beberapa kegiatan ATPUSI.


"Bapak gubernur akan memberikan bantuan untuk sejumlah kegiatan ATPUSI yang akan dilaksanaka dalam tahun 2022," ungkap Heti ketika sebagai narasumber dialog interaktif Ruang Pustaka RRI Sungailiat bersama kepala SD N 24 Sungailiat Harisan dan pengelola perpustakaan SD Negeri 25 Sungailiat Tri Saptuti.

Sementara itu kepala SD Negeri 24 Harizan menjelaskan, kondisi perpustakaan di sekolahnya dalam masa transisi setelah tidak memiliki pengelola perpustakaan disebabkan pindah tugas, karena itu selalu berupaya untuk meningkatkan perkembangan perpustakaan dengan dukungsn pustakawan.

Menurut Harizan, perpustakaan sebagai jantung sekolah yang dibantu melalui anggaran yang ada yakni melalui dana BOS tidak cukup untuk memenuhi sarana dan prasarana.

Tahun 2008 perpustakaan SD Negeri 24 pernah kdluar sebagai juara harapan tingkat nasional yang diselenggaran Bank Dunia.

Pihaknya dengan prestasi yang dicapai telah berhasil membangun relationship dengan Pemda dan pihak yang peduli dalam pembangunan perpustakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun